Lubuk Sikaping,- (ANTARA) - Sebanyak 53 orang warga kelompok rentan mulai dari bayi, balita, ibu hamil, dan lanjut usia (lansia), terdampak banjir bandang di Nagari Durian Tinggi, Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar), yang terjadi pada Senin (16/10).
"Kelompok rentan itu terdampak dan sempat diungsikan karena air yang meluap menggenangi rumah mereka. Saat ini sudah mendapatkan penanganan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Alim Bazar di Lubuk Sikaping, Selasa.
Ia mengatakan kelompok rentan yang terdampak itu adalah bayi tiga orang, balita 22 orang, ibu hamil satu orang, dan lansia 27 orang.
"Tidak ada korban jiwa pada bencana banjir bandang ini. Dari hasil rapat tadi dinyatakan pernyataan bencana bukan tanggap darurat bencana," katanya.
Pihaknya juga bersama tim terkait lainnya terus memberikan bantuan kepada warga membersihkan material lumpur yang menggenangi rumah mereka dan membersihkan badan jalan dari lumpur tanah.
Untuk antisipasi banjir susulan, pihaknya bersama Dinas Pekerjaan Umum dan instansi lainnya dibantu masyarakat juga membersihkan material yang menutupi jembatan dekat Pasar Lama Lubuk Sikaping agar aliran air lancar dan tidak meluap ke jalan.
Menurutnya, material yang menghambat aliran itu harus segera dibersihkan. Kalau tidak, kata dia, jika curah hujan tinggi dan air sungai kembali naik maka air akan kembali meluap ke badan jalan dan rumah warga.
Dari data sementara BPBD Pasaman, ada sekitar 103 Kepala Keluarga (KK) atau 237 jiwa terdampak banjir bandang yang terjadi tiga hari berturut-turut sejak Sabtu (14/10) sampai Senin (16/10).
Banjir bandang itu terjadi di tiga Kejorongan yakni Jorong Tampang sebanyak 31 KK atau 71 jiwa, Jorong Kampung Lua sebanyak 47 KK atau 89 jiwa, dan Jorong Kampung Lintang sebanyak 25 KK atau 77 jiwa.
Ia mengimbau warga tetap waspada terhadap banjir susulan karena cuaca saat ini masih ekstrem dan hujan bisa datang secara tiba-tiba.
Banjir bandang di pusat ibu kota Kabupaten Pasaman itu sudah terjadi tiga hari berturut-turut sejak Sabtu (14/10 ) hingga Senin (17/10) karena dipicu hujan deras mengakibatkan air sungai meluap
Saat ini warga sebagian masih ada yang mengungsi ke tempat yang aman dan ada sebagian bertahan di rumah masing-masing.
Berita Terkait
Pemkab Pasaman Barat salurkan bantuan untuk korban banjir di Agam
Minggu, 19 Mei 2024 18:10 Wib
Dikunjungi Bupati Pasaman Sabar AS, masyarakat harap perbaikan Batang Sumpur
Minggu, 19 Mei 2024 17:00 Wib
Malapeh Ikan Larangan, Bupati Sabar AS minta kearifan lokal dilestarikan
Minggu, 19 Mei 2024 16:55 Wib
Kajari Sobeng Suradal Raih Penghargaan Bergengsi 'The International Awards 2024'
Minggu, 19 Mei 2024 16:54 Wib
Pemkab Pasaman Peduli, Bupati Sabar AS Antarkan Bantuan Ke Agam dan Tanah Datar
Minggu, 19 Mei 2024 5:13 Wib
Produksi padi Januari-April 2024 di Pasaman Barat 40.819 ton
Sabtu, 18 Mei 2024 20:14 Wib
"Sinergi kolaborasi untuk negeri", IDI Pasbar dekatkan pelayanan kesehatan ke masyarakat Kinali
Sabtu, 18 Mei 2024 19:36 Wib
KPU Pasaman Barat tekankan netralitas PPK saat Pilkada 2024
Sabtu, 18 Mei 2024 17:24 Wib