Si Muntu dan tambua tansa meriahkan pembukaan FestDaMa-K44 di Agam (Video)

id Si Muntu agam,Berita agam,Berita sumbar,FestDaMa-K44 di Agam

Si Muntu dan tambua tansa meriahkan pembukaan FestDaMa-K44 di Agam (Video)

Si Muntu sedang berjalan dari Kelok 2 menuju Simpang Empat Maninjau, Sabtu (16/9). Dok Antara/Yusrizal

Lubukbasung (ANTARA) - Sebanyak 20 Si Muntu atau orang buruk dan penampilan tambua tansa meriahnya pembukaan Festival Danau Maninjau Kelok 44 (GestDaMa-K44) di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Sabtu (16/9), sehingga pengunjung terhibur dengan kesenian perwakilan dari nagari atau desa adat di daerah itu.

Ke 20 Si Muntu dibungkus dengan daun pisang sudah tua, ijuk dan kain serta menggunakan topeng itu berjalan dari Kelok 2 menuju simpang empat Maninjau diiringi oleh ratusan pemain tambua tansa, pupik tanduak dan bunyi meriam bambu.

Penampilan kesenian itu disaksikan sekitar ratusan warga saat berada di Simpang Empat Maninjau.

"Si Muntu cukup banyak yang diiringi oleh tambua tansa," kata salah seorang pengunjung Ernita di Lubuk Basung, Sabtu.

Ia mengatakan, arak-arakan kesenian tersebut sangat menghibur warga sekitar, karena kegiatan seperti ini jarang diadakan.

Untuk itu, ia berharap kegiatan tersebut diadakan setiap saat dalam melestarikan kebudayaan dan seni Minangkabau.

"Kegiatan ini dapat melestarikan kebudayaan dan kesenian bagi generasi penerus," katanya.

Sementara Kepala Balai Pelestarian Budaya Wilayah III Sumbar Unri sangat terharu dengan antusias seniman yang ikut pada arak-arakan tersebut.

"Ini menandakan aktifnya seniman dalam melestarikan kebudayaan mereka dan kegiatan ini kita gelar setiap tahunnya," katanya.

Ia menambahkan, rangkaian kegiatan festival yang digelar pada 15-17 September 2023 berupa pemutaran film kebudayaan, penanaman pohon buah-buahan di Kelok 2, arak-arakan kesenian di Kelok 2, pertunjukan kesenian seminar, lomba manjalo atau menangkap ikan dengan alat tradisional dan pameran UMKM.

Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia Irini Dewi Wanti mengatakan arak-arakan kesenian yang dibawakan komunitas dan seniman saat festival itu baru sebahagian.

Namun ia yakin masih banyak kesenian dan kebudayaan lainnya di Maninjau yang belum ditampilkan.

"Ini baru sebagian yang ditampilkan dan saya berharap masyarakat bahu membahu dalam melestarikan kebudayaan dan kesenian itu," katanya.

Kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Agam Isra mengatakan Agam sangat kaya dengan kesenian, tradisi dan lainnya.

"Melalui festival ini ditingkatkan nila adat dan budaya bagi masyarakat. Festival ini sangat diperlukan karena banyak peninggalan," katanya.