Solok (ANTARA) - Wali Kota (Wako) Solok, Sumatera Barat (Sumbar) Zul Elfian Umar menargetkan angka stunting turun dari 7,19 persen menjadi lima persen.
"Persoalan stunting merupakan persoalan penting yang tidak boleh diabaikan. Untuk itu, Pemkot Solok bertekad angka stunting di daerah itu berada di bawah angka 5 persen, bahkan kalau bisa hanya 1 persen," kata Zul Elfian saat memimpin rapat monitoring dan evaluasi (Monev) percepatan penurunan stunting Kota Solok di Balai Kota Solok, Selasa.
Selain itu, kata dia, Pemkot Solok juga mempunyai kewajiban untuk menyiapkan generasi penerus bangsa yang tangguh. Untuk itu, salah satu upaya yang dilakukan ialah menekan angka stunting.
Ia mengapresiasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Solok yang sudah berjalan. Ia berharap dengan adanya tim tersebut, ke depan makin cepat dalam menurunkan angka stunting di daerah itu.
Ia mengatakan apapun diupayakan dan dilakukan agar stunting dapat teratasi. Bagi anak yang terkena stunting agar secepatnya bisa terbebas, sehingga tidak ada lagi anak-anak yang terkena stunting.
"Selain itu, kami berharap kepada Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumbar agar memberikan perhatian lebih untuk Kota Solok,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Solok selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Solok Ramadhani Kirana Putra mengatakan sesuai target wali kota angka stunting Kota Solok harus di bawah 5 persen.
Berbagai upaya juga telah dilakukan Pemkot Solok, di antaranya melakukan Rembuk Stunting melibatkan seluruh elemen terkait, Forkopimda Kota Solok juga telah menjadi bapak asuh anak stunting.
"Kepada seluruh elemen terkait agar selalu bersama mendorong TPPS untuk mencari formula baru demi pengentasan stunting di Kota Solok. Kita juga akan menggandeng BUMN di Kota Solok untuk menjadi bapak asuh anak stunting Kota Solok,” kata Wawako.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Solok Elvi Rosanti melaporkan saat ini di daerah itu terdapat 72 anak atau sekitar 7,19 persen mengalami stunting.
Tim sudah melakukan pemeriksaan dan pendataan, anak yang terkena stunting juga langsung dirujuk ke dokter spesialis anak.
Upaya yang telah dilakukan, yaitu pemberian susu serta pemberian makanan tambahan (PMT) dan memberikan formula untuk anak. Tablet tambah darah kepada ibu hamil sebanyak 90 tablet selama kehamilan, pemeriksaan kesehatan kehamilan enam kali serta pelayanan persalinan.
"Selain itu, juga memberikan imunisasi lengkap bagi balita dan bekerja sama dengan Kemenag untuk menjangkau calon pengantin (Catin),” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Solok Ardinal melaporkan TPPS di Kota Solok sudah ada dari tingkat kota, kecamatan, dan di kelurahan. Saat ini ada 168 orang yang menjadi tim pendamping keluarga yang terdiri atas Dinas KB, Dinas Kesehatan dan PKK.
Sebanyak 7.407 anak sudah dikunjungi ke rumah dan sudah diintervensi atau dibantu sebanyak 68 anak.
Berita Terkait
BPJS Kesehatan targetkan Sumbar predikat UHC pada 2024
Jumat, 26 April 2024 19:34 Wib
Padang targetkan PAD Rp706 miliar pada 2024
Kamis, 18 April 2024 20:24 Wib
Pemkab Tanah Datar targetkan 2500 hektare sawah tercover asuransi
Rabu, 27 Maret 2024 14:38 Wib
Allianz targetkan pertumbuhan premi dua digit
Jumat, 15 Maret 2024 12:15 Wib
Pemkot Padang targetkan 12 ribu UMKM pasarkan produk secara digital
Rabu, 13 Maret 2024 15:20 Wib
KPU targetkan rekapitulasi nasional rampung sebelum 20 Maret 2024
Rabu, 13 Maret 2024 12:47 Wib
Targetkan predikat memuaskan untuk SAKIP Kemenkumham, Kanwil Sumbar tandatangani komitmen peningkatan akuntabilitas kinerja
Sabtu, 9 Maret 2024 13:14 Wib
Unand targetkan jadi perguruan tinggi bertaraf internasional
Kamis, 7 Maret 2024 15:20 Wib