Kota Sawahlunto jadi Kota Layak Anak kategori utama

id Kota Layah anak, KLA, Sawahlunto, deri asta

Kota Sawahlunto jadi Kota Layak Anak kategori utama

Wali Kota Sawahlunto Deri Asta menerima piala Kota Layak Anak (KLA) kategori utama dari MenPPPA Bintang Puspayoga, di Jakarta, Sabtu. (ANTARA/HO-Hms)

Sawahlunto (ANTARA) - Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, berhasil meraih kategori utama pada penghargaan Kota Layak Anak (KLA) Tahun 2023.

Wali Kota Sawahlunto Deri Asta dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Sawahlunto, Sabtu, menyampaikan penghargaan KLA kategori utama itu menjadi pemuncak setelah selama empat kali berturut-turut memperoleh KLA kategori Nindya.

"Alhamdulillah, malam ini kami menerima penghargaan KLA kategori utama tersebut secara langsung dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI I Bintang Puspayoga di Semarang," kata dia.

Ia menyebut penghargaan kategori utama itu adalah 'buah' atau apresiasi dari pemerintah pusat terhadap komitmen bersama Pemkot Sawahlunto didukung masyarakat dan seluruh sektor lainnya dalam menciptakan Sawahlunto sebagai kota yang aman, nyaman dan baik dalam mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan anak.

"Tidak banyak daerah yang berhasil meningkat mencapai kategori utama. Pada Tahun 2023 ini tercatat seluruh Indonesia hanya sebelas kabupaten/kota yang naik dari kategori Nindya ke utama," kata dia.

Wali Kota Deri Asta mengingatkan jajarannya serta masyarakat untuk tidak lengah dalam melindungi dan mendukung anak-anak meski telah sukses untuk meraih kategori Kota Layak Anak utama.

"Kita di pemerintahan terus menjaga komitmen memberikan perlindungan dan bimbingan yang maksimal pada anak, sebab masa depan Sawahlunto itu kan berada di tangan para anak-anak ini. Tolong kita jangan lengah meski sudah dapat KLA utama, sebab resiko atau ancaman bagi anak akan selalu ada jadi kita juga harus selalu waspada," katanya.

Perhatian dan perlindungan bagi anak di Sawahlunto menurutnya merupakan program prioritas sebab termasuk dalam misi Pemkot Sawahlunto.

"Ada dalam misi Pemkot, yang kemudian ditejemahkan dalam program prioritas dan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Beberapa contoh kebijakan dan program yang telah dilakukan Pemkot terkait perlindungan anak adalah ; sterilisasi iklan/sponsor rokok, Perda perlindungan perempuan dan anak, penanda rumah yang didalamnya ada anak, dukungan pada Forum Anak Kota Arang (FAKA), serta berbagai program lainnya,” kata dia.

Yang tidak kalah pentingnya menurut Wali Kota Deri Asta adalah dukungan atau kontribusi dari masyarakat serta semua elemen terkait lainnya.

"Terima kasih kepada masyarakat dan seluruh pihak lain yang telah mendukung, restu dan dukungan masyarakat, bagaimana pun yang setiap hari berinteraksi dengan anak itu adalah masyarakat yang dalam lingkup terkecil adalah keluarga atau sekolah. Jadi untuk keberpihakan pada anak-anak ini ya dimulai dari situ dulu, dari keluarga dan lingkungan terdekat," katanya.

Wali Kota Deri menilai, dengan naik tingkat ke kategori utama, berarti Kementerian menilai Kota Sawahlunto telah menunjukkan peningkatan komitmen dan kinerja dalam mengelola indikator-indikator Kota Layak Anak.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PMD PPA) Kota Sawahlunto Efriyanto menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan bekerjasama dalam mewujudkan Sawahlunto sebagai KLA kategori Nindya itu.

“Kebijakan dan program untuk anak-anak Sawahlunto telah banyak yang dilaksanakan, tentu kedepan masih ada langkah-langkah lain yang bisa dilakukan agar perlindungan anak ini semakin baik. Kita membutuhkan kebersamaan dan dukungan semua elemen dalam merealisasikan kebijakan dan program yang berpihak kepada anak-anak ini,” kata dia.

Sementara itu, dalam sambutannya Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Bintang Puspayoga menyatakan apresiasinya terhadap kabupaten/kota yang mendapatkan predikat KLA.

"Tim dari KemenPPPA, Kementerian/Lembaga, dan tim independen mengevaluasi setiap daerah dengan cara mengukur capaian kinerja pelaksanaan berdasarkan 24 indikator yang telah ditetapkan," ujarnya menjelaskan.

Dikatakan dia, penghargaan itu diberikan kepada Kabupaten/Kota yang mempunyai sistem pembangunan berbasis hak anak melalui pengintegrasian komitmen dan sumber daya pemerintah, masyarakat dan dunia usaha, yang terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam kebijakan, program dan kegiatan untuk menjamin pemenuhan hak dan perlindungan anak.

"Hal tersebut mencerminkan komitmen dan keseriusan para pemimpin daerah dan pemangku kepentingan lain untuk memastikan terwujudnya pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak di wilayah mereka," katanya.

Dia menyatakan ada sebanyak sebelas kabupaten/kota yang berhasil meraih peningkatan dari predikat Kategori Nindya menjadi Kategori Utama, yakni Kabupaten Bantul, Kota Balikpapan, Kota Sawahlunto, Kabupaten Tulungagung, Kota Semarang, Kota Jakarta Utara, Kota Jakarta Selatan, Kota Padang, Kota Padang Panjang, Kota Madiun, dan Kabupaten Sragen.