Kemendikbudristek: Pemerintah antisipasi beban Generasi Sandwich

id generasi sandwich,pendidikan vokasi,pendidikan smk,kemendikbudristek,gubernur sumatera barat,braja batik

Kemendikbudristek: Pemerintah antisipasi beban Generasi Sandwich

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Kiki Yuliati. (ANTARA/Miko Elfisha)

Padang (ANTARA) - Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Kiki Yuliati mengatakan pemerintah berupaya mengantisipasi munculnya Generasi Sandwich pada 2045 dengan meningkatkan kualitas pendidikan vokasi.

"Generasi Sandwich ini adalah generasi yang memiliki beban berat. Beban merawat orang tua dan beban terhadap anak dan istri. Solusinya adalah dengan memperkuat kemampuan agar lebih mapan secara ekonomi saat prediksi itu terjadi," kata Kiki Yulianti di Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Kamis.

Ia mengatakan generasi yang berpotensi menjadi Generasi Sandwich itu adalah siswa SMA/SMK dan mahasiswa yang berusia 16 hingga 20 tahun yang 22 tahun lagi pada 2045 berusia rentang 40-an.

"Saat ini diprediksi 44 persen generasi sudah menanggung beban berat itu. Pada 2045 hingga 2050 diperkirakan lebih dari 50 persen generasi muda saat ini akan menanggung beban yang sama," katanya.

Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah saat ini adalah dengan memperkuat pendidikan vokasi mulai dari SMK agar bisa memiliki kemampuan dan keahlian yang memadai sehingga pada usia 40-an telah memiliki pendapatan yang stabil dan bisa menanggung beban.

Ia memuji langkah yang diambil Pemprov Sumbar untuk mewujudkan kolaborasi SMK dengan pengusaha UMKM, yang dinilainya sejalan dengan keinginan Mendikbudristek Nadiem Makarim untuk membuat skema SMK penggerak UMKM sebagai penerapan dari Perpres Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi.

"Peluncuran produk Braja Batik SMK Pusat Keunggulan dengan Skema Pemadanan ini adalah salah satu bukti keberhasilan Sumbar dalam meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di daerah," katanya.

Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan upaya untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian siswa SMK telah dimulai sejak lama di Sumbar.

Ia pernah menginisiasi upaya menghidupkan edutel atau hotel pendidikan guna mengasah kemampuan siswa SMK perhotelan di Sumbar. Hasilnya luar biasa, kata dia, lulusan dari SMK tersebut langsung diserap oleh usaha perhotelan.

Namun berdasarkan pemeriksaan BPK RI, skema itu diberikan catatan karena dinilai belum ada legalitas yang jelas. Saat SMK menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) konsep itu bisa dihidupkan kembali.

"Sekarang dengan konsep kolaborasi antara beberapa SMK dan pelaku usaha UMKM, produk Braja Batik bisa terealisasi dan dikomersilkan," katanya.

Ia berharap ke depan akan semakin banyak SMK yang mengikuti jejak SMK 2, SMK 4, dan SMK 8 Padang, itu untuk memiliki produk dan usaha sendiri sebagai lapangan untuk mengasah kemampuan dan keahlian.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemendikbudristek: Pemerintah antisipasi beban Generasi Sandwich