Mahasiswa KKN Unand bantu atasi stunting di Sariak, Agam

id KKN Unand, KKN Sungai Sariak, KKN Unand Agam, Stunting

Mahasiswa KKN Unand bantu atasi stunting di Sariak, Agam

Kunjungan Mahasiswa KKN Unand bersama DPL ke Kantor Wali Nagari Sariak, Sungai Pua, Kabupaten Agam (19/5/2023). (ANTARA/ist)

Padang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah menerima penyerahan lebih dari 4000 mahasiswa KKN Universitas Andalas secara resmi dari Rektor Unand pada Sabtu, (3/6) di Auditorium dan Convention Hall kampus Unand, Padang.

Sebanyak 13 bupati/walikota serta 200 wali nagari/kepala desa yang menjadi lokasi KKN Unand tahun 2023 turut serta menjadi undangan dalam kegiatan serah terima tersebut, sekaligus menjadi pencanangan gerakan percepatan penurunan stunting di Sumatera Barat melalui KKN Unand.

Kegiatan juga diisi dengan talkshow mengenai stunting kepada mahasiswa untuk memberi gambaran pentingnya upaya percepatan penurunan stunting.

Stunting merupakan kondisi pendek/sangat pendeknya anak dibandingkan tinggi pada usia seharusnya disebabkan asupan nutrisi yang tidak mencukupi ataupun karena infeksi kronis/berulang pada masa pertumbuhan awal anak. Stunting berdampak buruk bagi tumbuh kembang anak baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Percepatan penurunan stunting menjadi program nasional yang krusial karena sangat berkaitan dengan pembangunan manusia Indonesia yang memiliki daya saing di masa depan.

Nagari Sariak kec. Sungai Pua merupakan salah satu dari 37 lokasi KKN Unand di kabupaten Agam. Dikutip dari Bappeda Kab Agam, Agam merupakan kabupaten dengan tingkat prevalensi stunting yang harus diwaspadai mencapai 24,6 persen, lebih tinggi dari angka prevalensi nasional yang mencapai 21,6 persen

Dengan demikian kegiatan yang mendukung upaya penurunan stunting akan menjadi salah satu kegiatan prioritas bidang kesehatan yang akan dilakukan selama mahasiswa KKN di nagari Sariak bersama dengan kegiatan di bidang pertanian, sosial budaya, dan ekonomi. Perumusan prioritas kegiatan ini merupakan salah satu hasil survei KKN yang telah dilakukan bulan sebelumnya.

Tim KKN nagari Sariak, terdiri dari 23 mahasiswa yang berasal dari 14 fakultas di Unand bersama DPL telah melakukan survei lokasi KKN dan analisis situasi pada tanggal 19-20 Mei 2023.

Kehadiran 11 orang perwakilan mahasiswa beserta DPL telah diterima oleh perangkat nagari Sariak yang terdiri dari wali nagari, kaur pemerintahan, kaur pemberdayaan masyarakat dan kepala jorong.

Kegiatan penerimaan mahasiswa KKN tersebut turut dihadiri Koordinator BPP dan Penyuluh Pertanian kecamatan Sungai Pua. Ismet Adianto selaku wali nagari Sariak menyambut baik kehadiran mahasiswa Unand yang akan melaksanakan KKN dari tanggal 10 Juli – 19 Agustus 2023.

Terdata ada 13 kasus stunting di Nagari Sariak, sehingga akan menjadi fokus utama bidang kesehatan yang akan mendapat perhatian khusus oleh tim KKN Unand.

Selain itu, mengemuka beberapa hal yang perlu dicarikan solusi antara lain seperti beberapa peninggalan bersejarah yang terdapat di Nagari Sariak, masalah pengelolaan sampah, dan BUMNag yang belum terealisasi.

Permasalahan di bidang pertanian seperti permasalahan pupuk dan peningkatan nilai tambah produk dari komoditas sayuran turut disampaikan oleh Haiyulfitraini; koordinator BPP Sungai Pua.

Masyarakat nagari Sariak maupun kecamatan Sungai Pua secara umum memiliki mata pencaharian utama pada sektor pertanian dan menjadi produsen bagi hortikultura sayuran dataran tinggi.

Dr. PK Dewi Hayati, selaku DPL mengucapkan terima kasih atas penerimaan perangkat dan masyarakat nagari Sariak terhadap kedatangan tim KKN. Ia menyampaikan bahwa kedatangan mahasiswa KKN diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar kepada masyarakat nagari.

Tidak hanya KKN sebagai wahana pembelajaran, masukan selama masa KKN mengenai permasalahan di tengah masyarakat yang membutuhkan sentuhan ilmu dan teknologi, dapat menjadi kegiatan penelitian ataupun pengabdian masyarakat dari dosen-dosen Unand yang memiliki latar belakang keilmuan beragam, baik melalui fakultas maupun LPPM.

Silaturahmi selanjutnya ditutup dengan kesediaan kepala jorong untuk menyediakan rumah bagi pemondokan mahasiswa pada tujuh jorong yang ada di nagari Sariak.

Kegiatan survei dilanjutkan dengan visitasi ke SDN 02 Sariak, posyandu dan puskesmas pembantu, peternakan sapi, kelompok tani dan situs bersejarah. Kunjungan diakhiri di peternakan sapi Sariak Sarumpun yang dimiliki ketua poktan Zasmar.

Selanjutnya tim KKN Unand mendatangi polsek Banuhampu-Sungai Puar dan kantor Camat Sungai Puar. Menurut Babinkamtibmas Sariak, nagari Sariak setakat ini merupakan nagari yang aman dengan masyarakat yang ramah.

Fauzal, Kasi PNM mewakili Camat Sungai Puar menyambut baik kedatangan tim KKN Unand di Sungai Pua. Eksistensi BUMNag di kecamatan Sungai Puar umumnya, keberadaan rumah tua dan situs bersejarah lainnya di nagari Sariak, kondisi agrowisata, permasalahan pertanian dan pengelolaan sampah merupakan beberapa hal yang didiskusikan pada pertemuan di kantor camat.

Berdasarkan hasil analisis situasi yang dilakukan, maka selanjutnya mahasiswa KKN Sariak yang diketuai oleh Amiral Fadhil membagi kegiatan KKN atas empat bidang yaitu bidang kesehatan, pertanian, sosial budaya dan ekonomi.

Upaya penurunan stunting menjadi kegiatan utama bidang kesehatan yang didukung oleh mahasiswa dari FDok, FFarm, FKG, FKep dan FKM. Edukasi pola makan seimbang pada balita dan ibu hamil, sosialisasi pemberian ASI didampingi oleh pemberian MPASI pada bayi usia 6-24 bulan, edukasi kesehatan seksual dan reproduksi pada pasangan usia subur dan skrining untuk mendeteksi masalah kesehatan pada anak agar bisa mendapatkan penanggulangan sedini mungkin, merupakan beberapa kegiatan bidang kesehatan yang akan dilakukan.

Mahasiswa KKN Unand berdiskusi dengan masyarakat Nagari Sariak, Sungai Pua, Kabupaten Agam. (ANTARA/ist)


Teknologi alternatif substitusi pupuk sintetis yang semakin mahal, pengendalian OPT, teknologi peningkatan nilai tambah produk pertanian, dan introduksi teknologi pakan, merupakan beberapa kegiatan yang akan dilakukan oleh mahasiswa Faperta, Faterna dan Fateta.

Bidang sosial dan Budaya akan fokus pada pengenalan adat, sejarah dan budaya masyarakat nagari Sariak yang penuh dengan bangunan rumah tua, situs bersejarah berkaitan dengan pertemuan pemuka adat dan keberadaan mesjid/surau tuo. Pendokumentasian dari sisi fotografi dan narasi dari para sesepuh nagari menjadi sangat penting untuk menjaga kelestarian warisan bersejarah tersebut disamping kepentingan kemungkinan pengusulan sebagai situs cagar budaya.

Pelatihan pembuatan kaligrafi dan sosialisasi pentingnya literasi akan diberikan kepada siswa/generasi muda. Kegiatan ini akan dilakukan oleh mahasiswa dari FISIP dan FIB.

Pendampingan agrowisata, pendataan UMKM, pendampingan UMKM untuk mendapatkan beberapa sertifikasi usaha dan pelatihan pembuatan laporan keuangan bagi UMKM, pengelolaan sampah ramah lingkungan, dan sosialisasi hemat energi merupakan beberapa kegiatan yang akan dilakukan oleh mahasiswa FT, FMIPA dan FEB. Namun demikian pelaksanaan kegiatan untuk setiap bidang tentunya akan bersifat fleksible dan melibatkan semua mahasiswa KKN. *