Bupati Rusma Yul Anwar buka musyawarah Terintegrasi 2023

id Bupati Rusma Yul Anwar ,berita pessel,berita sumbar

Bupati Rusma Yul Anwar buka musyawarah Terintegrasi 2023

Bupati Rusma Yul Anwar buka musyawarah Terintegrasi 2023 (ANTARA/HO-Humas Pemkab Pessel)

Padang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan menggelar Musyawarah Terintegrasi Rembuk Stunting dan Musrenbang CSR bertempat di gedung Painan Convention Center PCC, Selasa (30/5).

Musyawarah Terintegrasi Rembuk Stunting dan Musrenbang CSR itu mengambil topik utama menjaring komitmen dan peran multipihak dalam menurunkan prevalensi stunting dan menghapuskan kemiskinan ekstrim..

Bupati Rusma Yul Anwar ketika membuka acara tersebut menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak bisa berjalan sendiri. Berbagai persoalan khususnya stunting, kemiskinan dan kebencanaan tidak akan bisa diselesaikan tanpa adanya andil semua pihak memberikan dukungan dan partisipasi nyata.

Bupati mengatakan, kolaborasi lintas sektor harus diperkuat untuk menghadapi ancaman krisis sumberdaya manusia akibat stunting dan kemiskinan yang kini makin mengkhawatirkan.

Selanjutnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan beserta jajaran diminta memaksimalkan kegiatan penyuluhan kesehatan dalam rangka pencegahan stunting kepada masyarakat tahun 2023 ini.

Bupati menegaskan, pencegahan dan penanganan kasus stunting menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui Dinas Kesehatan tahun 2023. Dalam hal ini juga sangat dibutuhkan peran semua pihak termasuk masyarakat.

"Ya, kita memprioritaskan pencegahan dan penanganan stunting tahun ini. Kita berharap kasus stunting dapat berkurang melalui upaya pencegahan yang dilakukan secara maksimal dengan dukungan peran semua pihak di daerah ini," katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan, dr.Syahrizal Antoni mengatakan, pencegahan dan penanganan stunting dimaksimalkan dengan Inovasi Pasan Mande.

Hal itu merupakan intervensi dalam upaya penurunan stunting yang meliputi persiapan kesehatan reproduksi remaja putri, pelayanan kesehatan yang standar ibu hamil, ibu bersalin dan menyusui, pelayanan Neonatus terstandar, layananan kesehatan bagi bayi dan balita, penyediaan pangan danl lainnya.

Lebih lanjut dikatakan, pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan berbagai sektor, yakni pelayanan kesehatan, pembiayaan sektor kesehatan, kualitas dan kuantitas sumber daya manusia kesehatan, ketersediaan alat kesehatan, farmasi, dan makanan.

Selanjutnya, perbaikan manajemen dan informasi kesehatan, serta pemberdayaan masyarakat. Berdasarkan hal itu sehingga pihaknya mengalokasikan sebagian besar sumber daya yang ada untuk penanganan dan pencegahannya.

Disebutkan, tingginya angka stunting atau gizi buruk, meningkatnya angka kematian ibu dan bayi, serta masih kurangnya sarana dan prasarana kesehatan adalah di antara tantangan yang harus dihadapi bersama. Dalam hal ini dibutuhkan pemahaman dan semua pihak terhadap tugas dan fungsi, serta hak dan kewajiban masing-masing.