Penyaluran KUR Bank Nagari sudah di atas rata-rata nasional

id bank nagari,KUR,UMKM

Penyaluran KUR Bank Nagari sudah di atas rata-rata nasional

Direktur Kredit & Syariah Bank Nagari Gusti Candra jadi pembicara bersama Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Sumbar Riau,  Eko Yuyulianda,dihadiri Asisten Deputi Pasar Modal & Lembaga Keuangan Kemenko Perekonomian RI, Gede Edy Prasetya, Gubernur Sumatera Barat diwakili Kepala Dinas Koperasi & UKM, Endrizal. (UMKM)

Padang (ANTARA) - Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Nagari sudah di atas rata-rata nasional atau berjumlah Rp600 miliar sampai pada posisi akhir April 2023dan kedua terbesar di Sumatera Barat setelah BRI, hal ini menunjukan antusias masyarakat atau pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk memanfaatkan peluang penambahan modal melalui bank kebanggaan masyarakata Minang itu.

Hal ini disampaikan oleh Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kemenko Perekonomian RI Gede Edy Prasetya pada kegiatan sosialisasi "Optimalisasi Pembinaan UMKM dan Keuangan Syariah," beberapa waktu lalu di Padang.

Ia mengatakan, Bank Nagari merupakan penyalur KUR terbesar ke dua di Sumbar setelah BRI, karena pada bulan April 2023, Bank Nagari sudah menyalurkan Rp600 miliar, dapat dikatakan di atas rata-rata nasional.

"Bahkan hebatnya, saat lebaran dan hari libur nasional, tetap ada penyaluran KUR, dan itu memang dibolehkan," katanya.

Ia sangat mengapresisasi perhatian Bank Nagari pada UMKM di Sumbar, sehingga diharapkan dapat menjadi Tuan Rumah dalam penyaluran KUR di Sumbar.

Gede Edy Prasetya juga menyampaikan penjelasan dan sosialisasi tentang kebijakan dan pedoman pelaksanaan KUR tahun 2023 kepada para perwakilan pelaku UMKM, Asosiasi UMKM, pejabat dan pelaksana KUR Bank Nagari, Perusahaan Asuransi/Penjaminan KUR dan hadirin lainnya.

Dikatakan, KUR tahun 2023 lebih diarahkan kepada debitur baru dan debitur KUR esksiting yang naik kelas (graduasi), sektor produksi minimal 60 persen dari alokasi.

Pemerintah juga mendorong sosialisasi dan akses KUR ke Alsintan, Pondok Pesantren dan KUR Goes to Campus sebagai langkah awal calon-calon entrepreneur.

“Untuk mendorong UMKM naik kelas maka diperlukan peningkatan akses dan jangkauan akses UMKM yakni edukasi dan konsultasi di bidang managerial, pengelolaan bisnis, laporan keuangan, akses informasi supplier dan pemasaran, pola keuangan syariah dan pendampingan pengurusan perizinan,” kata Gede Edy Prasetya.

“Ada Rp2,5 triliun plafond KUR Bank Nagari tahun ini, semoga semua bisa menjadikan UMKM Naik Kelas untuk menguatkan perekonomian daerah,” kata Gede Edy Prasetya.*