Painan (ANTARA) - Jajaran Bank Nagari mengingatkan para nasabah agar mewaspadai modus baru penipuan lewat social angineering dengan cara mengelabui korban untuk dapat data pribadi yang diinginkan.
Social Engineering (Soceng) sebagai modus tindak kejahatan penipuan, sebagaimana dikutip dari akun resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sangat potensial merugikan nasabah perbankan.
Hal itu diungkapkan oleh Pemimpin Cabang (Pinca) Bank Nagari Sumatera Barat Cabang Painan Kabupaten Pesisir Selatan, Helfi Yanrika, saat dikonfirmasi sehubungan dengan modus baru penipuan terhadap nasabah bank itu pada 7 Maret 2023, Selasa.
Untuk keamanan nasabah pihaknya mengingatkan masyarakat khususnya nasabah Bank Nagari agar mewaspadai, dan mengecek kebenaran setiap informasi atau tawaran yang mengatasnaman Bank Nagari.
Caranya untuk memastikan kebenarannya dengan menghubungi langsung petugas resmi Bank Nagari.
Helfi Yanrika lebih lanjut menjelaskan, modus rekayasa sosial engineering oleh pelaku kejahatan ini berkedok petugas bank. Kemudian, mereka mengambil data pribadi nasabah, dan menguras uang nasabah di rekening.
“Memang sudah ada beberapa laporan korban penipuan dari nasabah ke kantor Cabang Bank Nagari Painan,”ujarnya.
Salah satu modus tindak kejahatan penipu ini, kata dia, adalah dengan mengirimkan pesan singkat (Short Message Service), berisi informasi perubahan tarif transaksi.
Dalam pesan itu, nasabah diminta menjawab konfirmasi setuju atau tidak setuju dengan mengklik link tertentu. Kemudian nasabah diminta mengisi sejumlah data pribadi.
Modus lainnya, ialah beredarnya gambar ataupun pesan di grup aplikasi percakapan ataupun media sosial tentang tawaran menjadi nasabah Bank Nagari.
Helfi memastikan informasi tersebut tidak benar, dan berasal dari sumber tidak resmi. Oleh sebab itu, pihaknya mengimbau nasabah untuk terus waspada dan tidak memberikan data pribadi dan informasi lainnya melalui tautan dari sumber tidak resmi tersebut.
“Kami mengimbau seluruh nasabah untuk selalu waspada terhadap berbagai modus tindak kejahatan sosial engineering. Nasabah juga diingatkan untuk selalu menjaga kerahasiaan data pribadi dan data transaksi perbankan kepada pihak mana pun, termasuk yang mengatasnamakan Bank Nagari,” imbaunya.
Sebab, social Engineering merupakan tindak kejahatan yang memanipulasi psikologis korban untuk membocorkan data pribadi dan data transaksi perbankan korban.
Media yang digunakan pelaku untuk menghubungi korban beragam, antara lain telepon, layanan pesan singkat SMS, sosial media seperti facebook, dan WhatsApp.
Adapun data nasabah yang dicuri, adalah
username aplikasi, password, PIN, MPIN, kode OTP, nomor kartu ATM atau kartu kredit atau kartu debit, nomor CVV/CVC kartu kredit/debit, nama ibu kandung, dan informasi pribadi lainnya.
“Apabila mendapat notifikasi melalui SMS, facebook dan WhatsApp atas transaksi yang tidak dilakukan, nasabah agar segera menghubungi kontak Bank Nagari 150234 untuk melakukan pemblokiran kartu ATM,” kata Helfi.
Lebih lanjut, Helfi mengatakan, Bank Nagari senantiasa menginformasikan seluruh layanan melalui saluran komunikasi resmi Bank Nagari. *
Berita Terkait
Bank Nagari beri bantuan untuk warga terdampak bencana di Sawahlunto
Selasa, 7 Mei 2024 13:31 Wib
Inovasi satu nagari satu event antarkan Tanah Datar peringkat 4 Nasional Penilaian PPD Tahun 2024
Selasa, 7 Mei 2024 9:51 Wib
Kejari Pasaman Barat tahan mantan bendahara wali nagari Katiagan terkait perkara korupsi
Senin, 6 Mei 2024 15:49 Wib
Nagari Jawi-Jawi Solok ikut penilaian kampung KB tingkat nasional
Rabu, 1 Mei 2024 17:37 Wib
Wako Bukittinggi resmikan Alek Nagari Bantodarano ke-28
Minggu, 28 April 2024 14:17 Wib
Ruang Komunitas Digital Nagari Sago Salido Pesisir Selatan adakan berbagai pelatihan untuk masyarakat
Jumat, 26 April 2024 0:44 Wib
Kejaksaan tetapkan tersangka kasus korupsi dana Nagari di Dhamasraya
Jumat, 26 April 2024 0:42 Wib
Kemenkumham Sumbar seleksi 52 Wali Nagari ikuti PJA 2024
Kamis, 25 April 2024 15:59 Wib