Padang (ANTARA) - Komisi II DPRD Sumatera Barat memasukkan karet sebagai muatan dalam Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Tata Kelola Komoditi Unggulan Perkebunan yang saat ini dalam tahap pembahasan.
Anggota Komisi II DPRD Sumbar,Muzli M Nur di Padang, Jumat mengatakan melalui pembahasan yang alot, akhirnya karet dimasukkan dalam draft Ranperda Tata Kelola Komoditi Unggulan Perkebunan.
Jadi komoditi unggulan yang diakomodir dalam Ranperda itu bertambah satu lagi yaitu karet. Sebelumnya hanya tiga komoditi yakni gambir, kakao dan sawit.
“Dengan masuknya karet, komoditi yang diakomodir ada empat. Jadi dalam rapat itu saya sangat berjuang memasukkan karet. Banyak masyarakat Sumbar yang mengantungkan hidupnya dengan bertanam komoditi ini,” katanya.
Ia mengatakan daerah di Sumbar yang tercatat memiliki lahan perkebunan karet berada di Kabupaten Sijunjung, Dharmasraya, Pesisir Selatan, Solok Selatan, Pasaman dan Limapuluh Kota.
Pada tahun 2020, jumlah karet di Sumbar yang diekspor 58.442 ton dengan nilai ekspor Rp1,4 miliar.
Di Sumbar luas lahan perkebunan rakyat karet 181.002 hektare dengan produksi 163.801 ton dan produktivitas 1.258 kg per hektar. Memang jumlah petani yang menggantungkan hidupnya dari hasil perkebunan karet itu cukup besar yakni, 186.091 keluarga.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar tidak lagi menjadikan komoditas karet sebagai salah satu komoditas unggulan. Bahkan terhitung tahun 2021 ini, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Sumbar tidak mengalokasikan bantuan untuk tanaman karet tersebut.
Komis II DPRD Sumbar sebagai tim pembahas menggelar rapat bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait menindaklanjuti pendapat akhir fraksi-fraksi DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) terkait Ranperda tentang Tata Kelola Komoditi Unggulan Perkebunan,
Berita Terkait
Kepala Pengadilan Tinggi Padang resmikan lapangan badminton Pengadilan Negeri Batusangkar
Jumat, 26 April 2024 19:36 Wib
Kemenkeu catat penerimaan pajak di Sumbar capai Rp1,19 triliun
Jumat, 26 April 2024 19:34 Wib
Pemkot Padang perkuat fase prabencana untuk minimalisasi korban
Jumat, 26 April 2024 19:34 Wib
BPJS Kesehatan targetkan Sumbar predikat UHC pada 2024
Jumat, 26 April 2024 19:34 Wib
Pemkot Pariaman peroleh PAD Rp350 juta melalui Piaman Barayo
Jumat, 26 April 2024 17:12 Wib
Pemkab Agam lakukan berbagai terobosan optimalkan PAD
Jumat, 26 April 2024 15:41 Wib
Bawaslu Pasaman Barat evaluasi panwaslu kecamatan "existing" untuk Pilkada
Jumat, 26 April 2024 15:23 Wib
Polres Agam tangkap pelaku diduga cabuli anak tirinya
Jumat, 26 April 2024 15:13 Wib