Bupati Pesisir Selatan tegaskan penyuluh ciptakan harmoni dengan petani

id Bupati Kabupaten Pesisir Selatan,Petani pessel,Berita pessel,Berita sumbar

Bupati Pesisir Selatan tegaskan penyuluh ciptakan harmoni dengan petani

Bupati Rusma Yul Anwar (baju batik) mendengarkan masukan dari petani usai pembagian alsintan di Painan.

Painan (ANTARA) - Bupati Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat Rusma Yul Anwar meminta penyuluh menciptakan komunikasi yang baik dalam membina petani, sehingga sasaran pembangunan pertanian tercapai maksimal.

Petani mesti mendapatkan pendampingan dan pelayanan penyuluhan dengan baik, khususnya dalam penerapan teknologi pertanian guna meningkatkan produktifitas dan menuju petani modern yang berdaya saing tinggi.

"Kami tidak ingin ada keluhan dari petani adanya tidak dilayani penyuluh," tegas bupati usai pembagian alsintan secara simbolis di Painan.

Penyerahan secara simbolis itu turut dihadiri Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Madrianto, Anggota DPRD Fraksi PDI-P Ronaldi dan Anggota DPRD Fraksi Demokrat.

Adapun peralatan yang dibagikan sebanyak 394 unit senilai Rp1,6 miliar yang dibagikan pada 104 kelompok penerima itu antara lain terdiri dari hard sprayer 347 unit dibagikan pada 59 kelompok penerima.

Alat tanam jagung tiga unit yang diberikan pada satu kelompok penerima. Cultivator 16 unit diberikan pada 16 kelompok penerima. Hand tractor 2.6,5 PK satu unit diberikan pada satu kelompok penerima.

Hydrotiller sebanyak tiga unit dan diberikan pada tiga kelompok penerima, hand tractor 2.8,5 PK sembilan unit dan diberikan pada sembilan kelompok. Hand tractor roda dua ritary 10,5 PK 14 unit pada 14 kelompok.

Kemudian satu unit pompa air 6 inci untuk satu kelompok penerima. Mereka tersebar di sejumlah kecamatan antara lain Lengayang, Linggo Sari Baganti dan Pancung Soal.

Bupati melanjutkan Pesisir Selatan tanpa adanya pendampingan yang berkelanjutan dari penyuluh sulit bagi petani daerah untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi, mengingat keterbatasan sumber daya manusianya.

Sebagian besar petani di Pesisir Selatan masih menggunakan pola tradisional yang pada akhirnya sulit mewujudkan tingkat kesejahteraan yang lebih baik, bahkan ada yang terjerembab lebih dalam.

"Itu karena yang mereka hasilkan tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan," tutur bupati.

Sementara Pesisir Selatan hingga kini masih menggantungkan perekonomiannya pada sektor primer, khususnya pertanian sebagai penyumbang tertinggi pertumbuhan, meski terus tergerus akibat pembangunan.

Sedangkan potensi pariwisata yang ditaksir mampu menggantikan lapangan usaha pertanian sebagai sumber utama ekonomi belum bisa diharapkan, karena belum tergarap dengan sempurna.

Bupati meminta pada petani agar tidak segan-segan melaporkan jika terjadi pelayanan yang tidak baik dari penyuluh, sesuai tugas pokok dan fungsinya yang diberikan negara.

"Jika terjadi hal seperti itu, sampaikan saja pada Kepala Balai Penyuluh Pertanian (BPP) masing-masing," ujar bupati.

Sementara pada kesempatan itu Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Madrianto menyampaikan mulai tahun ini pihaknya mengalokasikan insentif yang cukup besar sebagai stimulan bagi penyuluh.

Selain itu merenovasi sarana dan prasarana BPP, sehingga memberikan suasana bekerja yang lebih baik, bahkan sudah memiliki fasilitas layanan internet yang dibiayai pemerintah kabupaten.

"Tahun ini insentifnya lebih dari Rp1 miliar. Jadi, tidak ada lagi alasan tidak memberikan pelayanan yang baik pada petani," sebutnya.