Bukittinggi, (ANTARA) - Anggota DPR RI bersama Kementerian Kesehatan menggencarkan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) untuk meningkatkan kualitas kesehatan warga di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Kegiatan dilaksanakan di Kamang Magek, Agam, Senin yang diikuti ratusan warga bersama Kelompok Mitra Potensial Kesehatan, Institusi Pendidikan, Kepala Puskesmas, RSU, Kamtibmas dan Tokoh Masyarakat serta Tokoh Agama.
"Germas menjadi upaya pendekatan untuk membangun budaya hidup sehat, yang diawali dengan merubah pola pikir masyarakat agar terbiasa hidup sehat, salah satu tujuannya untuk menurunkan angka stunting dan penyebaran COVID-19," kata Legislator RI dari Komisi IX, Ade Rezki Pratama.
Melalui program Germas, ia mendorong masyarakat untuk melaksanakan aktivitas fisik atau olahraga setiap hari.
"Selain mengonsumsi makanan sehat juga berolahraga, Kemenkes melalui kegiatan ini mengimplemetasikannya dengan memberikan peralatan olahraga ke warga secara langsung," katanya.
Ade Rezki meminta penyiapan pos bimbingan terpadu lewat program Germas untuk memberikan layanan kesehatan kepada warga.
"Jika pos bimbingannya atau posyandu yang bisa dimaksimalkan, nantinya warga apalagi manula bisa rutin lakukan pemeriksaan kesehatan seperti kadar gula darah, tensi dan lainnya secara berkala," kata dia.
Ketua Tim Kerja Hukum Kemensos RI, Danti Kamalia Sari mengatakan Germas diharapkan mampu disebarluaskan secara masif kepada seluruh warga sebagai upaya memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat.
"Setidaknya terdapat tujuh langkah penting dalam rangka menjalankan Germas yang merupakan bagian penting dari pembiasaan pola hidup sehat dalam masyarakat guna mencegah berbagai masalah kesehatan yang beresiko dialami oleh masyarakat Indonesia," kata dia.
Tujuh langkah Germas yang dimaksud adalah melakukan aktivitas fisik, konsumsi buah dan sayur, tidak merokok, tidak mengkonsumsi alkohol, pemeriksaan kesehatan berkala dan hidup bersih.
"Saat ini di beberapa daerah capaian prevalensi sudah dibawah 20 persen namun masih belum memenuhi target dari RPJMN tahun 2024 sebesar 14 persen, target selanjutnya adalah menurunkan angka stunting sampai kategori rendah atau dibawah 2,5 persen untuk Indonesia Emas 2045," katanya. (*)
Berita Terkait
Menteri ESDM paparkan upaya RI kurangi emisi di forum WECBelanda
Kamis, 25 April 2024 21:05 Wib
Kemenkominfo RI publikasikan prestasi berhasil diraih Pemkab Solok
Kamis, 25 April 2024 5:34 Wib
Personel Lapas Bukittinggi terbatas, Legislator DPD RI lakukan peninjauan
Rabu, 24 April 2024 15:38 Wib
LSF RI edukasi masyarakat Agam tentang gerakan nasional budaya sensor mandiri
Rabu, 24 April 2024 14:27 Wib
Kemendikbudristek apresiasi Pendidikan Inklusif SMP 6 Bukittinggi
Rabu, 24 April 2024 13:18 Wib
AMIN hadiri penetapan pemenang pilpres sebagai proses bernegara
Rabu, 24 April 2024 10:54 Wib
Prabowo: Terima kasih Mahkamah Konstitusi
Selasa, 23 April 2024 5:20 Wib
KPU tetapkan Prabowo-Gibran sebagai pasangan calon terpilih pada Rabu
Senin, 22 April 2024 17:16 Wib