Guru merupakan profesi yang berperan sangat penting bagi kemajuan pendidikan yang mengahasilkan peserta didik yang berkualitas.
Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi pada era Revolusi Industri 4.0 ini, profesionalisme guru dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan tersebut, seperti dirilis, Rabu.
Ketua Tim Pengabdian Departemen Teknik Elektro UNP Dwiprima Elvanny Myori, S.Si, M.Si menyampaikan,
bahwa guru yang profesional adalah mereka yang selalu melalukan evaluasi serta perbaikan terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mewujudkan evaluasi itu yaitu, dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Melalui PTK ini guru dapat menemukan permasalahan-permasalahan yang mungkin sering ditemui dalam kegiatan pembelajaran dan juga sebagai bahan evaluasi bagi guru terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan.
"Hasil PTK yang sudah dilaksanakan guru akan lebih bermakna jika dapat dipublikasikan pada jurnal nasional maupun internasional," ujarnya.
Justru itu, tim pengabdian UNP dari Departemen Teknik Elektro yang diketua oleh Dwiprima Elvanny Myori, S.Si, M.Si dan anggota pelaksana Citra Dewi, S.Pd, M.Eng tergerak untuk mengadakan workshop tentang PTK dan publikasi artikel ilmiah terhadap guru-guru SMA dan SMK yang termasuk ke dalam Cabang Dinas Wilayah VII Sumatera Barat.
Kegiatan ini, kata dia, menghadirkan narasumber yang merupakan pakar di bidangnya, yaitu Doni Tri Putra Yanto, S.Pd, M.Pd.T dan Asnil, S.Pd, M.Eng yang juga merupakan dosen dari Departemen Teknik Elektro UNP.
Pihaknya berharap melalui kegiatan ini dapat menambah dan menyegarkan kembali wawasan guru mengenai PTK serta dapat meningkatkan publikasi artikel ilmiah yang dihasilkan oleh guru.
Kegiatan ini telah dilaksanakan pada 26 – 27 Agustus 2022 di SMK 1 Painan yang dibuka oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII Sumatera Barat yang diwakili oleh Kasi SMA Wilayah VII, Ibu Hilma Novialira, S.Pd dan dihadiri oleh 20 orang yang merupakan perwakilan guru dari masing-masing SMA/K yang ada pada Cabdin Wilayah VII, jelasnya.
Tujuannya yaitu dengan adanya guru yang berkualitas maka akan tercipta pula pendidikan yang berkualitas. Permasalahan yang muncul yaitu kurangnya pengetahuan guru mengenai tata cara penulisan artikel ilmiah yang sesuai dengan standar akademik serta masih terdapat beberapa guru yang masih belum menguasai tentang penerapan PTK.
Hal ini bisa juga disebabkan oleh guru lebih disibukkan dengan kegiatan mempersiapkan perangkat pembelajaran, media pembelajaran dan kegiatan lainnya yang mengakibatkan guru tidak memiliki kesempatan dalam mengembangkan potensi diri, katanya
Dwiprima menyampaikan, pelatihan dibagi menjadi tiga sesi yaitu sesi ceramah, demonstrasi dan praktik. Sesi ceramah diisi dengan pemaparan materi mengenai PTK dan publikasi artikel ilmiah.
Kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi contoh kasus serta dilanjutkan sesi terakhir yaitu bedah draft PTK dan artikel ilmiah yang dimiliki oleh peserta.
"Dari kegiatan yang telah dilakukan, mendapat respon positif dari peserta pelatihan dan juga harapan bahwa kegiatan ini dapat dilakukan setiap tahunnya," ucapnya.
Melalui kegiatan PKM ini diharapkan dapat membantu Dinas Pendidikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan terutama bagi guru-guru SMK se-Cabdin wilayah VII.
Selain itu, juga diharapkan akan menghasilkan beberapa draft proposal PTK dan draft artikel ilmiah yang merupakan hasil karya para peserta kegiatan.
Hasil dari kegiatan ini nantinya akan dapat diterapkan langsung oleh para peserta di sekolah masing-masing.*
