Warga Padang Pariaman perbaiki jalan penghubung antar kabupaten secara swadaya
Parik Malintang (ANTARA) - Sejumlah warga Luhuang, Nagari Kuranji Hulu, Kecamatan Sungai Garinggiang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) memperbaiki jalan darurat yang menghubungkan daerah itu dengan Kabupaten Agam secara swadaya.
"Sebelumnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) telah membuatkan jalan darurat yang hanya bisa dilewati oleh kendaraan roda dua dan empat. Namun kondisinya sekarang amblas karena hujan sehingga hanya dapat dilewati kendaraan roda dua," kata Ketua Badan Musyawarah Nagari Kuranji Hulu Tamaruddin saat pelaksanaan gotong royong yang dilakukan oleh warga setempat di Sungai Garinggiang, Selasa.
Ia mengatakan untuk memperbaiki jalan tersebut warga setempat membuat drainase dengan menggunakan beton guna mengalihkan air hujan dari hulu agar tidak mengalir ke jalan darurat tersebut.
Dengan permasalahan drainase selesai, lanjutnya maka pihaknya dapat melanjutkan perbaikan jalan sehingga nantinya kembali bisa dilewati oleh kendaraan baik roda dua maupun roda empat.
"Untuk dananya berasal dari sumbangan perantau dan masyarakat di kampung halaman, sedangkan warga yang ikut membangun tanpa meminta upah," katanya.
Ia berharap dengan upaya yang dilakukan tersebut maka jalan darurat yang dibuatkan itu dapat bertahan hingga Pemprov Sumbar merealisasikan rencananya membangunkan jembatan pada 2023.
Jalan tersebut sebelumnya terputus sekitar dua bulan dan dibangun kembali oleh Pemprov Sumbar karena adanya permintaan dari pemerintah nagari setempat untuk membangunkan jalan darurat.
Jalan tersebut pun beroperasi secara resmi pada Kamis (25/8) namun beberapa hari kemudian amblas akibat hujan.
Sebelumnya jalan milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat yang menghubungkan Kabupaten Padang Pariaman dengan Kabupaten Agam via Kecamatan Sungai Garinggiang sudah dapat kembali dilewati pasca-terputus beberapa bulan.
"Jalan itu bersifat darurat yang merupakan usulan dari pemerintah nagari kepada Pemprov Sumbar," kata Wali Nagari Kuranji Hulu Salman Hardani di Sungai Garinggiang.
Pengusulan tersebut karena melihat terganggunya akses pendidikan, agama, sosial, dan ekonomi masyarakat di daerah itu semenjak jalan di Luhuang, Kuranji Hulu terputus.
Oleh karena itu, Pemprov membangun jalan darurat yang diperuntukkan kendaraan bermotor dan mobil pribadi yang sudah dapat mulai dilewati pada Kamis (25/8). Sebelumnya di lokasi jalan amblas itu dipasang jembatan darurat namun karena kondisi tanah penyangganya semakin tergerus air maka jembatan itu dibuka.
"Sebelumnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) telah membuatkan jalan darurat yang hanya bisa dilewati oleh kendaraan roda dua dan empat. Namun kondisinya sekarang amblas karena hujan sehingga hanya dapat dilewati kendaraan roda dua," kata Ketua Badan Musyawarah Nagari Kuranji Hulu Tamaruddin saat pelaksanaan gotong royong yang dilakukan oleh warga setempat di Sungai Garinggiang, Selasa.
Ia mengatakan untuk memperbaiki jalan tersebut warga setempat membuat drainase dengan menggunakan beton guna mengalihkan air hujan dari hulu agar tidak mengalir ke jalan darurat tersebut.
Dengan permasalahan drainase selesai, lanjutnya maka pihaknya dapat melanjutkan perbaikan jalan sehingga nantinya kembali bisa dilewati oleh kendaraan baik roda dua maupun roda empat.
"Untuk dananya berasal dari sumbangan perantau dan masyarakat di kampung halaman, sedangkan warga yang ikut membangun tanpa meminta upah," katanya.
Ia berharap dengan upaya yang dilakukan tersebut maka jalan darurat yang dibuatkan itu dapat bertahan hingga Pemprov Sumbar merealisasikan rencananya membangunkan jembatan pada 2023.
Jalan tersebut sebelumnya terputus sekitar dua bulan dan dibangun kembali oleh Pemprov Sumbar karena adanya permintaan dari pemerintah nagari setempat untuk membangunkan jalan darurat.
Jalan tersebut pun beroperasi secara resmi pada Kamis (25/8) namun beberapa hari kemudian amblas akibat hujan.
Sebelumnya jalan milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat yang menghubungkan Kabupaten Padang Pariaman dengan Kabupaten Agam via Kecamatan Sungai Garinggiang sudah dapat kembali dilewati pasca-terputus beberapa bulan.
"Jalan itu bersifat darurat yang merupakan usulan dari pemerintah nagari kepada Pemprov Sumbar," kata Wali Nagari Kuranji Hulu Salman Hardani di Sungai Garinggiang.
Pengusulan tersebut karena melihat terganggunya akses pendidikan, agama, sosial, dan ekonomi masyarakat di daerah itu semenjak jalan di Luhuang, Kuranji Hulu terputus.
Oleh karena itu, Pemprov membangun jalan darurat yang diperuntukkan kendaraan bermotor dan mobil pribadi yang sudah dapat mulai dilewati pada Kamis (25/8). Sebelumnya di lokasi jalan amblas itu dipasang jembatan darurat namun karena kondisi tanah penyangganya semakin tergerus air maka jembatan itu dibuka.