Kasus PMK di Solok Selatan terus bertambah, data terakhir jangkiti 555 ekor ternak

id Irwan Supriadi,kasus PMK solok selatan,berita solok selatan,solok selatan terkini,berita sumbar

Kasus PMK di Solok Selatan terus bertambah, data terakhir jangkiti 555 ekor ternak

Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Solok Selatan Irwan Supriadi. (ANTARA/Erik IA)

Padang Aro, (ANTARA) - Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat bertambah 204 menjadi 555 ekor hewan ternak, dimana tambahan kasus ini terpusat di Nagari Padang Gantiang daerah setempat.

"Tambahan 204 ekor hewan ternak yang terjangkit PMK ini terpusat di satu wilayah yaitu Padang Gantiang, Kecamatan Sangir Jujuan dan kami sudah memberikan vitamin serta antibiotik usai dilakukan pemeriksaan," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Solok Selatan Irwan Supriadi di Padang Aro, Kamis.

Dia menjelaskan, ke 204 ekor ternak yang terjangkit PMK ini adalah kerbau dan sapi yang dilepasliarkan di kebun dan sekitar hutan oleh masyarakat.

Karena ternak ini dilepasliarkan katanya, maka penularan PMK lebih cepat sebab kurang terkontrol serta sering kontak fisik.

"Dari 555 ekor ternak yang terjangkit PMK di Solok Selatan belum ada laporan yang sampai mati," ujarnya.

Dia mengimbau masyarakat untuk melaporkan kalau ada hewan ternak yang memiliki ciri-ciri terjangkit PMK supaya secepatnya diberikan obat.

Kalau ada laporan dari masyarakat katanya, Dinas Pertanian akan langsung menurunkan petugas untuk memeriksa dan diberikan vitamin dan antibiotik sebab obat khusus PMK belum ada.

Untuk hewan kurban katanya, hasil pemeriksaan yang dilakukan petugas tidak ditemukan yang terjangkit PMK.

Kurban pada 2022 sebanyak 1.223 ekor hewan berupa sapi, kambing dan kerbau dan tidak ditemukan hewan yang terjangkit PMK.

Sedangkan untuk hewan ternak masuk maupun keluar dari Solok Selatan katanya, syaratnya harus ada surat keterangan kesehatan hewan (SKKH).

Sedangkan untuk vaksin PMK ujarnya, sudah selesai disuntikkan dan untuk penambahan masih menunggu informasi dari pihak provinsi.

"Kami mendapat 100 dosis vaksin PMK dan telah disuntikkan sedangkan untuk tambahan masih menunggu informasi," katanya. (*)