Froome Selangkah lagi Amankan Kemenangan

id Froome Selangkah lagi Amankan Kemenangan

Annecy-Semnoz, Prancis, (Antara/AFP) - Pebalap asal Inggris Raya Chris Froome selangkah lagi memastikan kemenangan secara keseluruhan pada balap sepeda Tur Prancis ke-100 kendati pada dua tahap akhir dimenangi pebalap Kolombia, Nairo Quintana. Menjelang Etape ke-21 dari Versailles menuju Paris, Minggu, Froome mempertahankan keunggulan di klasemen atas saingannya pada hari terakhir di medan pegunungan tersebut. "Ini telah menjadi perjalanan yang menakjubkan bagi saya. Perlombaan setiap harinya dihadapkan dengan angin kencang, hujan, pegunungan," kata Froome. "Ini benar-benar cocok untuk edisi ke-100 ... yang merupakan edisi spesial," ujar dia. Froome, saat remaja pindah ke Afrika Selatan dan mengambil lisensi balap Inggris pada 2008, menduduki posisi runner-up di Tur Spanyol pada 2011. Dalam perjalanannya merebut posisi runner-up tahun lalu, Froome menjadi atlet kunci yang membantu rekan setimnya Bradley Wiggins merebut kaos kuning pertama dari Inggris. Froome mulai mengambil komando perlombaan di etape kedelapan dengan kemenangan yang menakjubkan atas Ax-Trois-Domaines di Pyrenees. Setelah finis kedua di etape ke-11 time trial, lalu menang di Mont Ventoux (etape ke-15) dan etape ke-16 time trial di Chorges. "Hanya menyisakan jarak dua kilometer ketika saya bersama Quintana dan (Joaquim) Rodriguez sata mulai berpikir "tinggal dua kilometer", saya punya lima menit, itu cukup untuk dilakukan," kata Froome. "Itu luar biasa dan itu benar-benar menjadi cukup sulit untuk berkonsentrasi di dua kilometer terakhir itu," ujar dia. Meskipun siap untuk memenangkan Etape di Paris pada Minggu, pebalap berusia 28 tahun itu mengaku dirinya membutuhkan waktu lama terhadap kemenangannya. "Saya sudah berjalan sampai saat ini, kembali dari Kenya dengan merebut warna kuning pada Tour de France tahun ini, itu sulit bagi saya untuk diungkapkan dengan kata-kata," tambahnya. "Ini adalah perasaan yang luar biasa," ujarnya. Pebalap Spanyol Alberto Contador mulai tahap kedua dengan waktu lima menit 11 detik terpaut hanya 21 detik di depan Quintana. Ketidakmampuannya untuk melanjutkan lomba, ketika Froome, Quintana dan Rodriguez menaikkan kecepatan di etape terakhir, yaitu 10,3 km pendakian ke puncak sehingga mengakhiri peluangnya meraih podium. Pemimpin tim Saxo itu, bagaimanapun, mengakui Froome terlalu bagus. "Itu selalu lebih baik untuk berada di posisi kedua daripada kesepuluh, tapi tujuannya pertama adalah menyelesaikannya. Tahun ini itu tidak mungkin, ada satu pebalap yang lebih baik dari pada yang lain," kata Contador. Quintana melintasi garis finis sendirian untuk kemenangan perdananya, dia naik ke urutan kedua klasemen secara keseluruhan dengan membukukan waktu 5 jam 3 menit. "Saya tidak pernah berpikir sukses di Tour de France akan datang kepada saya begitu cepat," kata dia. "Saya baru 23 tahun dan itu luar biasa untuk bisa duduk di hari ini," kata Quintana, yang mulai menangis ketika berbicara dengan wartawan. Lalu, Rodriguez melintasi garis finish terpaut 17 detik dari Quintana, meskipun kemenangannya sirna, upaya pemimpin tim Katusha itu naik ke posisi ketiga klasemen secara keseluruhan dengan waktu lima jam 47 detik. "Saya lebih baik saat Tour berlangsung dan saya senang dengan pekerjaan dan tim saya," kata pebalap Spanyol itu. "Saya melakukan segalanya untuk menang hari ini. Meskipun tidak menang, saya senang untuk finish di podium," ujar dia. (*/wij)