Dukung Program Pemerintah, Semen Padang Buktikan Komitmen dalam Peningkatan Konsumsi TKDN

id semen padang

Dukung Program Pemerintah, Semen Padang Buktikan Komitmen dalam Peningkatan Konsumsi TKDN

Kantor Pusat PT Semen Padang (Antara/HO-Semen Padang)

Padang (ANTARA) - PT Semen Padang berkomitmen dalam peningkatan konsumsi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) terutama dalam pemakaian spare part (suku cadang) di semua pabrik di perusahaan semen pertama di Asia Tenggara tersebut. Komitmen tersebut dibuktikan dari realisasi pemakaian suku cadang pada tahun 2021 dan 2022 yang menunjukkan terjadinya peningkatan konsumsi TKDN di PT Semen Padang.

"PT Semen Padang sangat mendukung program pemerintah yang terus mendorong peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN) serta memperbesar TKDN untuk mewujudkan kemandirian sektor industri dalam negeri. Sebagai wujud dukungan itu, kami terus berusaha meningkatkan konsumsi TKDN," kata Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang Nur Anita Rahmawati di Padang, Rabu .

Ia menjelaskan, persentase TKDN untuk pemakaian suku cadang dari tahun ke tahun di PT Semen Padang terus mengalami peningkatan. Untuk tahun 2020, realisasi TKDN mencapai Rp50,2 miliar, atau 20,05 persen dari total pemakaian.

Pada tahun 2021, pesentase TKDN mengalami kenaikan menjadi 32,9 persen atau Rp75 miliar dari total pemakaian suku cadang yang berjumlah Rp230 miliar. "Realisasi TKDN tahun 2021 itu melebihi target sebesar 28,9 persen," kata Nur Anita.

Untuk tahun 2022 ini, kata Anita, PT Semen Padang menargetkan TKDN untuk pemakaian suku cadang sebesar 35,90 persen. Ia pun optimis target tersebut bisa tercapai, karena periode Januari-Maret saja, realisasi TKDN mencapai Rp21,5 miliar dari total pemakaian suku cadang sebesar Rp44,4 miliar atau sebesar 48 persen.

Di tahun 2022 ini trend-nya cenderung meningkat, dimana pada Januari 2022 sebesar 45,43 persen , Februari 2022, 31,92 persen, dan pada Maret 2022 meningkat drastis menjadi 50,37% dari RKAP sebesar 33,92%.

Target penambahan nilai TKDN di semua pabrik PT Semen Padang masing-masing melalui program subsitusi, replikasi, grinding ball, belt conveyor, barang capex, brick alumina, impeller fan, pelumas sintetis, dan pelumas open gear.

Terkait dampak konsumsi TKDN terhadap operasional, Kepala Unit Perencanaan dan Evaluasi Pemeliharaan PT Semen Padang, Hendra Bayu mengungkapkan, dari lesson learned (pelajaran dari pengalaman) 2021 pihaknya pernah mengalami kendala operasional karena kualitas barang lokal (cast iron) belum sebaik barang impor (Original Equipment Manufacturer/OEM). Namun setelah dilakukan perbaikan di sisi persyaratan dan pengendalian kualitas barang cast iron lokal yang disuplai dan melibatkan laboratorium independen, kualitas barang lokal jadi lebih baik sehingga kendala operasional berkurang.

"Beberapa suku cadang lokal kualitasnya sudah setara dengan barang impor OEM, ada yang kualitasnya masih di bawah tetapi sudah lebih baik dari tahun sebelumnya," kata Hendra Bayu.

Nur Anita menambahkan selain TKDN, PT Semen Padang juga berkomitmen dalam keberpihakan pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). "Keberpihakan pada UMKM dan meningkatkan konsumsi TKDN lebih tinggi dalam jangka panjang, sudah menjadi komitmen manajemen PT Semen Padang," ujar Anita.

Menurut dia, kegiatan pembinaan dan pengembangan UMKM itu dilakukan PT Semen Padang sejak 1987 dengan mendirikan Bapak Angkat Industri Kecil (BAIK).

"Program ini jauh sebelum adanya regulasi yang mengatur tentang program CSR di Indonesia. Sejak tahun 1987, PT Semen Padang telah membina sebanyak 6.466 UMKM/UKK. Dari jumlah itu, tidak sedikit yang meraih prestasi, dan mengalami perkembangan yang menggembirakan. Sebagai pelopor pembina Usaha Kecil dan Koperasi di Indonesia, PT Semen Padang telah membukukan profil UMKM & UKK yang dibina," jelasnya.