Pemkab Pasbar-Bank Nagari luncurkan program kredit "MaRandang" lawan rentenir

id Berita bank nagari

Pemkab Pasbar-Bank Nagari luncurkan program kredit "MaRandang" lawan rentenir

Wakil Bupati Pasaman Barat Risnawanto bersama Bank Nagari Simpang Empat dan jajaran saat menggelar rapat koordinasi mengenai peluncuran program melawan rentenir dengan program MaRandang. (Antara/Altas Maulana).

Simpang Empat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat bersama Bank Nagari Cabang Simpang Empat meluncurkan program kredit bagi pelaku usaha mikro untuk melawan rentenir di daerah itu.

Wakil Bupati Pasaman Barat, Risnawanto di Simpang Empat, Rabu mengatakan pihaknya telah mengepar rapat koordinasi dengan pihak terkait akan meluncurkan program melawan rentenir minang atau dikenal dengan istilah MaRandang.

"Program itu berupa pinjaman kredit pada KUR Super Mikro yang berbentuk konvensional dan Syariah," katanya.

Menurutnya MaRandang adalah program terbaru dari Bank Nagari yang memberikan kredit atau pembiayaan kepada usaha mikro dengan proses mudah tanpa agunan tambahan.

Selain itu murah dan cepat sebagai salah satu solusi membantu dan mendorong kebangkitan usaha mikro.

"Terutama dimasa pandemi COVID-19, masa sulit yang harus diatasi untuk me- recovery keadaan ekonomi khususnya di Pasaman Barat," katanya.

Ia menyebutkan selain membantu dan mendorong kebangkitan usaha mikro dalam rangka recovery ekonomi di tengah pandemi COVID-19, program MaRandang juga bertujuan untuk mengurangi ketergantungan atau pengaruh rentenir.

Selain itu untuk meningkatkan peran Pemkab Pasaman Barat dalam pembangunan usaha mikro, serta meningkatkan pemahaman pelaku usaha mikro terhadap produk dan layanan keuangan.

"Saya atas nama Pemkab Pasaman Barat sangat mendukung hadirnya program MaRandang, karena dengan ini kelompok usaha kecil dapat terbantu.

Selain itu, juga dapat menggeliatkan kembali ekonomi masyarakat di tengah pandemi," sebutnya.

Ia menilai dengan hadirnya pinjaman MaRandang di tengah masyarakat, ini bisa menjadi salah satu solusi permodalan di tengah pandemi, dan juga penunjang untuk mewujudkan visi misi bupati dalam meningkatkan ekonomi masyarakat kecil.

"Pinjaman MaRandang ini sangat kita dukung karena turut berpartisipasi dalam program pemerintah sebagai upaya memajukan perekonomian daerah, mengurangi pengangguran dan mengentaskan kemiskinan", tegasnya.

Untuk mendukung program ini, katanya, Pemkab akan membantu memberikan dukungan kepada bank tentang potensi calon penerima pinjaman seperti kelompok pedagang pasar, kelompok tani, komunitas usaha, koperasi, dan lainnya yang akan dibantu oleh jajaran pemerintahan Nagari dan Kecamatan.

Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian Setda Pasaman Barat Endang Rirpinta menjelaskan, program pinjaman MaRandang memiliki plafond atau batas tertinggi biaya kredit yang disediakan bank sebesar Rp10 juta per nasabah dan paling rendah senilai Rp 500.000.

Selain itu prosesnya cepat, karena pihak bank mengusahakan proses pinjaman paling lambat tiga hari kerja jika semua ketentuan telah terpenuhi.

"Kredit ini termasuk kategori kredit dengan proses mudah tanpa agunan tambahan, dengan plafon sampai maksimal Rp10 juta yang disalurkan oleh Bank Nagari kepada para pelaku usaha mikro, seperti pedagang kecil, pedagang sayur, pedagang ikan maupun pedagang lainnya," sebutnya.

Untuk sosialisasi nanti, katanya, kawasan Simpang Empat akan menjadi lokasi pertama karena sebagai pasar ibukota atau sentral perekonomian Pasaman Barat. Namun tidak menutup kemungkinan, nantinya bukan hanya pedagang di pasar, tetapi juga pelaku usaha mikro lainnya.

"Tahap awal nanti akan kita adakan di pasar Simpang Empat, sebab pedagang pasar dinilai paling rentan menjadi sasaran dari rentenir. Namun sasarannya bukan hanya pedagang pasar tapi pelaku usaha mikro yang rentan terjerat pinjaman dari rentenir," tegasnya.***1***