Padang Aro (ANTARA) - Seksi Pengelolaan Taman Nasional Kerinci Seblat wilayah IV yang meliputi Solok, Solok Selatan dan Dharmasraya memulihkan ekosistem di zona rehabilitasi seluas 274,25 hektare yang berada di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat melalui kegiatan kemitraan konservasi.
Kepala Seksi Pengelolaan TNKS wilayah IV David di Padang Aro, Rabu, mengatakan untuk mengembalikan fungsi kawasan yang telah dirambah untuk lahan perladangan dan persawahan tersebut, TNKS merangkul masyarakat setempat.
Ia mengatakan masyarakat tersebut dibentuk dalam Kelompok Tani Hutan (KTH) dan pihaknya berhasil merangkul delapan kelompok tani hutan.
Setiap kelompok mendapat bantuan sebesar Rp50 juta yang langsung dikirim ke rekening kelompok.
Bentuk rehabilitasi dengan melakukan penanam pohon seperti pala, manggis yang hasilnya bisa dipetik kelompok tersebut.
"Pohon yang ditanam juga bertujuan untuk penghijauan," ujarnya.
Kelompok tani hutan tersebut diikat dalam bentuk kerja sama dalam kurun waktu lima tahun.
"Nanti bisa diperpanjang," ujarnya.
Dari kegiatan kemitraan konservasi tersebut, katanya telah mampu dilakukan pemulihan ekosistem seluas 274,25 hektare lahan.
Sementara dalam kurun waktu tiga tahun (2017-2020) penggunaan kawasan SPTN IV untuk kegiatan lain di zona rehabilitasi telah turun dari 14.255 hektare menjadi 13.237 hektare.
Ia mengungkapkan tidak semua masyarakat bersedia dirangkul dalam pemulihan ekosistem di zona rehabilitasi, seperti Pakan Rabaa Utara.
"Masyarakat di Pakan Rabaa Utara menolak karena ada rumor bahwa mereka bakal ditangkap dan diusir oleh penegak hukum, "katanya.
Padahal, katanya pemulihan ekosistem tersebut bertujuan untuk mengembalikan kondisi aslinya dan kondisi masa depan tertentu pada kawasan yang telah terlanjur terjadi kerusakan.
Ia menambahkan, selain masyarakat kegiatan pemulihan ekosistem juga terbuka oleh pihak ketiga, seperti yang dilakukan oleh PT Supreme Energy Muara Laboh di kawasan TNKS Solok Selatan seluas 52,5 hektare.
"Selain perusahaan, juga bisa komunitas atau pihak lainnya, " katanya. (*)
Berita Terkait
Perambahan Hutan Di Kaki Gunung Kerinci
Senin, 29 November 2021 13:25 Wib
KSDA Agam tak temukan bekas penebangan pohon di Sungai Batang
Sabtu, 1 Mei 2021 15:54 Wib
POLISI UNGKAP PEMBALAKAN LIAR
Jumat, 6 Desember 2019 13:34 Wib
UMKM Solok Selatan tolak beli kopi dari perambahan hutan lindung
Jumat, 22 November 2019 10:30 Wib
Polisi Solok Selatan amankan dua truk kayu diduga dari TNKS
Kamis, 23 Mei 2019 10:50 Wib
Ini diduga penyebab banjir di Bengkulu
Senin, 29 April 2019 20:43 Wib
Tujuh Nagari di Solok Selatan tolak perambahan hutan di hulu Sungai Batang Bangko
Rabu, 26 Desember 2018 14:51 Wib
PERAMBAHAN CAGAR BIOSFER RIAU
Jumat, 7 Desember 2018 17:07 Wib