Pemkab Pessel Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah Lewat Investasi

id berita sumbar,berita pessel,bupati pessel

Pemkab Pessel Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah Lewat Investasi

Bupati Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar, Rusma Yul Anwar (dok.humas)

Painan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumbar menjadikan investasi pendorong pertumbuhan ekonomi daerah, seiring mulai turunnya peran sektor primer sebagai sumber utama.

Bupati Rusma Yul Anwar, mengungkapkan investasi merupakan faktor penting dalam kinerja perekonomian. Tidak hanya memiliki fundamental yang kuat, ia juga memberikan dampak lebih besar dibandingkan sektor ekonomi lainnya.

"Selama ini kita terus bergantung pada sektor primer. Cepat atau lambat, ia pasti mengalami penurunan. Salah satu faktornya adalah desakan pembangunan," ungkap bupati menjawab Antara di Painan, Selasa (26/10).

Dalam struktur Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Pessel, kontribusi sektor perimer pada 2016 mencapai 40 persen. Namun, angka itu secara bertahap mengalami penurunan rata-rata 2.5 persen per tahun.

Sementara di lain sisi, kinerja investasi pun belum memuaskan, berfluktuasi dengan kecenderungan menurun. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2016 kontribusi investasi terhadap PDRB mencapai 6.84 persen.

Pada 2017-2018, ulas bupati, kinerja investasi di daerah berjuluk Negeri Sejuta Pesona itu mengalami penurunan cukup drastis, ke angka 3,50 persen. Meski kembali naik pada 2019, namun hanya sebesar 4,52 persen.

"Jadi, butuh pembenahan yang serius dari seluruh aspek penunjangnya. Tentu perlu kerja keras dari seluruh lini," terangnya.

Karena itu, pemerintah kabupaten bakal memangkas waktu tunggu perizinan. Dari yang sebelumnya di rentang 2-7 hari, ke depan diupayakan lebih cepat, namun dengan tetap menjaga kualitas pelayanan yang baik.

Menciptakan stabilitas keamanan dan rasa aman bagi investasi. Faktor keamanan merupakan salah satu indikator penentu mernarik atau tidaknya iklim investasi di suatu daerah. Selain itu, merubah regulasi yang menghambat masuknya investasi.

Bupati menyampaikan, Pessel memiliki potensi yang besar untuk menarik investasi. Tak hanya sumber daya perikanan dan pertanian saja, tapi juga dibarengi dengan pesona alam yang memukau.

Sejauh itu, sektor pariwisata belum mampu menarik investasi. Sebagian besar investasi di Pessel terpusat di sektor perkebunan kelapa sawit. Itu pun masih berkaitan di sisi hulu, belum pada kegiatan hilirnya.

Begitu pula dengan investasi energi baru dan terbarukan yang saat ini banyak tidak jalan. Sebagian besar izin Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) tidak berjalan sebagaimana mestinya.

"Bahkan, hingga kini belum ada satu pun investor yang menanamkan modalnya di destinasi pariwisata kita. Padahal, potensi sangat bagus," ujar bupati.

Mulai Membaik

Secara terpisah, Kepala Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Padang, Wahyu Purnama A, memprediksi peningkatan kinerja investasi mulai 2021. Hal itu seiring dengan semakin berangsur pulihnya kegiatan sosial ekonomi masyarakat.

Program vaksinasi sejak awal tahun turut mendorong keyakinan investor dalam berinvestasi. Selain itu, terpilihnya kepala daerah baru hasil Pilkada 2020 dipercaya mampu meningkatkan kepercayaan para investor.

Meski begitu, investasi pemerintah lewat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tetap tertahan di awal-awal tahun anggaran.

"Ia bakal tertahan sesuai pola historinya, mengikuti dengan proses lelang yang dilakukan pemerintah daerah," tutup Wahyu.