Sejumlah anggota Pokdarwis pantai di Pariaman dilatih selamatkan wisatawan terseret ombak

id berita pariaman,berita sumbar,pantai

Sejumlah anggota Pokdarwis pantai di Pariaman dilatih selamatkan wisatawan terseret ombak

Anggota Pokdarwis di Kota Pariaman, Sumbar sedang menyelamatkan wisatawan yang terseret ombak pada simulasi penyelamatan korban di Pariaman, Kamis. (Antarasumbar/Aadiaat M. S. )

Ini tentu dapat melengkapi pengamanan pantai yang dimiliki,
Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) melatih sebanyak 40 anggota kelompok sadar wisata (Pokdarwis) setempat yang biasa beraktivitas di pantai untuk menjadi penjaga daerah itu untuk menyelamatkan wisatawan yang terseret ombak saat berenang.

"Ini tentu dapat melengkapi pengamanan pantai yang dimiliki, Pariaman sudah memiliki sejumlah pos pantau Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Jadi ini bisa memperkuat," kata Wakil Wali Kota Pariaman, Mardison Mahyuddin saat melihat simulasi penyelamatan korban terseret ombak oleh Pokdarwis di Pariaman, Kamis.

Ia mengatakan objek wisata pantai di Pariaman banyak diminati wisatawan sehingga pemerintah setempat harus mempersiapkan sistem pengaman agar tidak terjadi lagi korban meninggal karena terseret ombak.

Menurutnya dengan langkah yang disiapkan pemerintah setempat itu maka wisatawan nantinya dapat merasa aman dan nyaman berwisata ke kota tersebut.

"Kami akan tingkatkan (pelayanan dan pengamanan) terus sehingga Pariaman nantinya dapat menjadi tujuan wisata yang prioritas bagi wisatawan," katanya.

Dalam waktu dekat, kata dia pihaknya akan melengkapi sarana yang dibutuhkan oleh anggota Pokdarwis tersebut guna mendukung pelaksanaan penyelamatan korban.

Mardison meminta seluruh personel baik Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan, TNI, dan Polri yang bertugas di kawasan pantai untuk selalu bersikap komunikatif dan ramah kepada wisata sehingga wisatawan dapat nyaman berkunjung ke Pariaman.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman, Dwi Marhen Yono mengatakan simulasi hari ini merupakan penutupan pelatihan yang bekerja sama dengan Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista).

"Ini diperlukan karena panjang wisata air Pariaman mencapai 12,6 kilometer jadi dibutuhkan penjaga pantai selain dari yang wajib yaitu Polairud dan BPBD," ujarnya.

Ia menjelaskan dipilihnya anggota Pokdarwis yang biasa beraktivitas di pantai agar mereka dapat segera menyelamatkan korban karena lokasi kejadian dekat dengan posisi mereka.

Sementara Kepala Diklat Balawista Asep Syaipulah mengatakan pihaknya berupaya mengembangkan Balawista di seluruh wilayah Indonesia untuk mewujudkan wisata aman sesuai dengan Sapta Pesona.

Menurutnya Sumbar memiliki potensi besar di bidang pariwisata namun juga diiringi dengan adanya kerawanan sehingga dirinya akan menyampaikan hal kepada ketua badan tersebut untuk memprioritaskan daerah yang memerlukan penjaga pantai.

"Latihan yang kami berikan selama tiga hari sebelumnya yaitu dasar yang nantinya mereka dapat melakukan tindakan pencegahan," ujarnya.