Komisi V DPRD Sumbar mediasi Alumni SMA Bunda dengan yayasan

id SMA Bunda, DPRD Sumbar

Komisi V DPRD Sumbar mediasi Alumni SMA Bunda dengan yayasan

Rapat mediasi Ikatan Alumni SMA Bunda dengan yayasan yang digelar Komisi V DPRD Sumbar di Padang, Selasa (ANTARA/ Mario Sofia Nasution)

Padang, (ANTARA) - Komisi V DPRD Sumatera Barat melakukan mediasi antara Ikatan Alumni SMA Bunda Padang dengan pihak Yayasan Bunda terkait rencana SMA Bunda akan dijadikan filial SMA 1 Padang oleh Dinas Pendidikan Sumbar.

Ketua tim penyelamatan SMAN Bunda Padang Baikati di dalam rapat mediasi itu di Padang, Selasa mengatakan alumni mengetahui ada rencana pengelolaan sekolah oleh Disdik Sumbar dengan alasan tak terpenuhi kuota siswa terutama kelas satu tahun 2021.

“Saat ini kami berhasil merangkul sejumlah calon siswa dan nantinya akan kami bantu juga membiayai SPP siswa ini setiap bulan,” katanya.

Ketua alumni 1982-2017 SMA Bunda Padang Mardi mengatakan ada sejarah yang perlu dipertahankan.

Alumni sudah melakukan upaya dalam mempromosikan sekolah dengan berbagai iven kegiatan. Juga telah membantu sarana dan prasarana sekolah seperti bantuan komputer.

Salah seorang alumni SMA Bunda, Wirnita Eska menyampaikan sejarah Yayasan Bunda Jakarta didirikan oleh pengusaha wanita asal Sumbar.

“Yayasan ini dibentuk secara bersama-sama. Namun saat ini memang sudah banyak pendiri yang meninggal dunia,” katanya.

Pihaknya juga terus melakukan komunikasi dengan pendiri dan pengurus Yayasan Bunda Jakarta. Dirinya berharap pengambil alihan pengelolaan ini tak dilanjutkan.

Alumni bakal membantu secara maksimal namun dirinya menyampaikan kalau saat ini pihaknya bersedia melakukan peninjauan ulang dengan MoU tersebut. Pasalnya dari awal, Disdik Sumbar berniat untuk menjawab persoalan blank spot yag terjadi dalam penerimaan siswa SMA baru.

“Nantinya ini memang filial SMAN 1 Padang, dan bakal menjadi SMA 17 Padang,” katanya.

Dia menyampaikan saat ini juga belum ada anggaran untuk menindaklanjuti persoalan ini. Jadi alumni bisa kembali membicarakan dengan pihak yayasan terkait rencana selanjutnya.

Sekretaris Yayasan Bunda perwakilan Sumbar Yanelita Sofyan setelah audiensi berjanji akan menyampaikan dan berkoordinasi dengan pengurus yayasan.

Dirinya segera menyampaikan dan menindaklanjuti audiensi yang difasilitasi Komisi V DPRD Sumbar ini.

Ketua Komisi V DPRD Sumbar M Yusuf Abit menyampaikan alumni dan yayasan mesti melakukan pembicaraan bersama karena ada semangat yang sama dalam memajukan pendidikan SMA Bunda.

"Namun ada komunikasi yang terganggu sehingga timbul persoalan ini," kata dia.

Komisi V menyarankan agar perwakilan alumni bisa masuk dalam kepengurusan yayasan. Sehingga bisa terlibat lebih jauh dalam memajukan pendidikan SMA Bunda.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Adib Alfikri menyerahkan persoalan ini kepada yayasan SMA Bunda.

"Kita minta alumni bertemu dengan yayasan untuk cari jalan keluar, jika yayasan bekerja sama dengan alumni untuk sekolah ini kami siap mundur dan batalkan Mou ini," kata dia.

Menurut dia Dinas Pendidikan tidak akan mengambil alih SMA Bunda karena semua ini tergantung dengan keputusan yayasan.

"MoU ini masih panjang tahapannya dan kita siap membatalkan jika yayasan yang meminta," kata dia.(*)