Antisipasi lonjakan kasus, RSUD Solok Selatan akan tambah ruang isolasi COVID-19

id Direktur RSUD Solok Selatan Toni Rahardian,solok selatan,sumbar

Antisipasi lonjakan kasus, RSUD Solok Selatan akan tambah ruang isolasi COVID-19

Direktur RSUD Solok Selatan Toni Rahardian. (Antara/ho/Toni)

Padang Aro, (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat akan menambah ruangan isolasi dan perawatan pasien COVID-19 dari semula kapasitas 24 tempat tidur menjadi 30 untuk mengantisipasi lonjakan kasus yang meningkat setiap harinya.

"Isolasi pasien COVID-19 yang di rumah sakit hanya dengan gejala sedang dan berat," kata Direktur RSUD Solok Selatan Toni Rahardian di Padang Aro, Selasa.

Untuk kondisi saat ini katanya, jumlah pasien yang isolasi di rumah sakit setempat berkurang menjadi 14 orang, karena banyak yang melakukan isolasi mandiri.

Menurut dia, pihak Nagari harus mengoptimalkan penggunaan rumah isolasi yang sudah dibentuk untuk penanganan masyarakat yang positif COVID-19.

"Melakukan isolasi di rumah isolasi akan lebih optimal, sebab dipantau terus karena kebutuhannya diberi semua," ujarnya.

Sedangkan kalau isolasi di rumah sendiri katanya, kurang optimal hasilnya sebab tidak ada yang memantau sehingga bisa saja pasien tersebut keluar tanpa pengawasan.

Dia menjelaskan, Dana desa sudah ada alokasi untuk rumah isolasi dan harus dimanfaatkan secara baik sehingga yang isolasi mandiri lebih terpantau dan tidak keluar-keluar.

Terkait kebutuhan obat di RSUD katanya, saat ini masih mencukupi semuanya sebab ada bantuan dari Provinsi swhingga semuanya aman.

Kepala Seksi Survailance dan Imunisasi Dinas Kesehatan Solok Selatan Mega Verta Christina mengatakan, data pantauan COVID-19 di Kabupaten Solok Selatan hingga Senin 9/8 yaitu total kasus positif 1.619 orang dengan sembuh 1.270 orang, dalam perawatan atau isolasi 316 orang dan meninggal 33 orang.

Sedangkan spesimen yang telah diperiksa 28.661 dan jumlah orang yang diperiksa RT PCR 20.301 jiwa dengan rasio positif atau positivity rate 7,97 persen. (*)