Bukittinggi (ANTARA) - Selain untuk memberikan rasa aman dalam perayaan Idul Fitri, Operasi Ketupat 2021 juga ditujukan untuk mengantisipasi keramaian dan lonjakan pengunjung di Bukittinggi.
"Sebagai kota tujuan wisata di Sumatera Barat, kita harap Operasi Ketupat 2021 dapat menekan jumlah keramaian di Bukittinggi sesuai amanat dari Kapolri," kata Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar di Mapolres Bukittingi, Rabu.
Menurutnya saat ini sudah terdeteksi ratusan ribu pemudik yang telah menyeberang dari Pulau Jawa menuju seluruh daerah di Sumatera termasuk Bukittinggi.
Pihaknya akan bekerjasama dengan TNI Polri sesuai dengan tema Operasi Ketupat Bukittinggi untuk meningkatkan sinergi Polri dengan instansi terkait dalam rangka memberikan rasa aman dan nyaman pada perayaan Idul Fitri 1442.
Sementara itu Kapolres Bukittinggi, AKBP Dody Prawiranegara menyatakan beberapa pos penjagaan dan 350 orang personil akan dikerahkan untuk pengamanan Operasi Ketupat tahun ini.
"Ada enam pos pengamanan di wilayah Agam Timur dan satu di wilayah Bukittinggi, ditambah satu pos terpadu di lokasi Jam Gadang dan tiga posko pelayanan," kata dia.
Kapolres menambahkan tahun ini merupakan tahun ke-dua penyelenggaraan Operasi Ketupat pengamanan Lebaran dan pihaknya tetap bersikap tegas untuk mencegah penyebaran COVID-19.
"Operasi ini untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh warga masyarakat saat Lebaran agar ekonomi kembali tumbuh serta warga selalu sehat," kata dia.
Operasi Ketupat 2021 melibatkan beberapa satuan pengamanan dan lembaga di Kota Bukittinggi.
Diantaranya Kodim 0304 Agam, Subdenpom, Satpol PP, Damkar, Dinas Kesehatan, PMI dan Dishub.
Operasi Ketupat dilakukan serentak di seluruh Indonesia selama 12 hari dimulai pada 6-17 Mei 2021.
Operasi Ketupat 2021 digelar untuk antisipasi lonjakan pengunjung di Bukittinggi (Video)
Apel gelar pasukan Operasi Ketupat 2021 di Bukittinggi. (Antara/Alfatah)
