Dua warga meninggal dunia akibat kecelakaan di Agam selama Operasi Ketupat

id Operasi Ketupat Singgalang ,Polres agam,Beruta sumbar,berita agam

Dua warga meninggal dunia akibat kecelakaan di Agam selama Operasi Ketupat

Anggota Satuan Lantas Polres Agam sedang mengatur arus lalu lintas di Kelok 17 di lokasi mobil truk terbalik, Selasa (16/4/2024). Antara/HO-Satuan Lantas Polres Agam. 

Lubukbasung (ANTARA) - Kepolisian Resor Agam, Sumatera Barat mencatat sebanyak empat kasus kecelakaan, dengan korban meninggal dunia dua orang selama Operasi Ketupat Singgalang digelar selama 13 hari mulai dari 4-16 April 2024.

Kasat Lantas Polres Agam Iptu Fifzen Finot di Lubuk Basung, Rabu, mengatakan jumlah kecelakaan selama Operasi Ketupat Singgalang sebanyak empat kasus, meninggal dunia dua orang, luka berat tiga orang dan kerugian Rp7 juta.

"Kasus kecelakaan itu terjadi dibeberapa lokasi di wilayah hukum Polres Agam," katanya.

Ia mengatakan dua korban meninggal dunia atas nama Muhammad Ragil (15) warga Agam dan korban mengalami kecelakaan di kawasan Sport Center Kecamatan Lubuk Basung, Rabu (10/4).

Sedangkan korban kedua atas nama Nurani (72) warga Kabupaten Pasaman, mengalami kecelakaan di Bawah, Kecamatan Ampek Nagari, Sabtu (14/4).

"Untuk kendaraan masih kita amankan di Mapolres Agam," katanya.

Ia mengakui kasus kecelakaan selama Operasi Ketupat Singgalang itu turun 33 persen dibandingkan tahun sebelumnya, karena pada 2023 kecelakaan sebanyak enam kasus.

Untuk korban meninggal dunia sama dengan tahun sebelumnya, luka berat naik 100 persen, karena tahun sebelumnya tidak ada, luka ringan turun 100 persen, karena tahun sebelumnya enam orang.

"Kerugian material turun 42 persen, karena tahun sebelumnya kerugian mencapai Rp12 juta," katanya.

Sementara Kepala Jasa Raharja Lubuk Basung Doni Martadian menambahkan santunan untuk korban meninggal dunia atas nama Muhammad Ragil telah diserahkan kepada orang tua almarhum sebesar Rp50 juta pada Selasa (16/4).

Untuk korban atas nama Nurani pencairan santunan oleh Jasa Raharja tempat domisili korban.

"Kita juga menanggung seluruh biaya berobat bagi korban luka berat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuk Basung," katanya.