Kecelakaan lalu lintas pada operasi ketupat 2024 di Pasaman Barat turun

id Kecelakaan lalu lintas pasbar,Berita pasbar,Berita sumbar,Operasi Ketupat Singgalang 2024 di Pasaman Barat

Kecelakaan lalu lintas pada operasi ketupat 2024 di Pasaman Barat turun

Posko pelayanan Operasi Ketupat Singgalang 2024 di Pasaman Barat. Pada operasi itu terjadi penurunan angka kecelakaan lalu lintas dibandingkan 2023 lalu. (Antara/Altas Maulana). 

Simpang Empat (ANTARA) - Jumlah kecelakaan Lalu Lintas di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat selama Operasi Ketupat Singgalang yang berlangsung sejak 4-16 April 2024 mengalami penurunan dibandingkan Tahun 2023.

"Pada tahun 2023 angka kecelakaan lalu lintas mencapai 14 perkara. Untuk tahun ini mengalami penurunan menjadi 8 perkara," kata Kepala Kepolisian Resor Pasaman Barat AKBP Agung Tribawanto di Simpang Empat, Rabu.

Ia merinci untuk Tahun 2023 untuk kecelakaan lalu lintas mencapai 14 perkara, tilang kendaraan sebanyak 4 perkara, 545 teguran, tidak ada meninggal dunia, 7 orang luka berat, 11 luka ringan dan kerugian material Rp 5. 050.000.

Sedangkan untuk Tahun 2024 jumlah kecelakaan lalu lintas turun menjadi 8, 12 tilang, 140 teguran, tidak ada meninggal dunia, 8 luka berat dan kerugian materil Rp25 juta.

Kemudian tindak pidana yang terjadi percobaan pembunuhan 1 perkara, 3 pencurian biasa, 2 pencurian dengan pemberatan dan 1 pencurian dengan kekerasan.

Lalu 1 perkara penggelapan, 2 perkara kekerasan dalam rumah tangga, 4 penganiayaan dan 1 perkara serobot tanah.

Ia menjelaskan pihaknya akan terus berupaya menekan angka kecelakaan lalu lintas dengan sosialisasi kepada masyarakat agar meningkatkan kesadaran taat berlalu lintas.

Selain itu juga melakukan pembagian helm gratis ke-11 kecamatan untuk memacu kesadaran pengendara mematuhi kelengkapan berkendaraan.

"Patuhilah aturan dan kelengkapan berkendaraan. Salah satunya adalah memakai helm karena bisa meminimalisir tingkat keparahan jika mengalami kecelakaan," ujarnya.

Pihaknya juga langsung melakukan sosialisasi ke perguruan tinggi dan sekolah karena kebanyakan yang mengalami kecelakaan pada umumnya adalah generasi muda. ***2***