Meski biaya awal gratis, program magang kerja ke Jepang belum diminati di Solok Selatan

id Basrial,program magang kerja ke jepang,solok selatan,berita sumbar

Meski biaya awal gratis, program magang kerja ke Jepang belum diminati di Solok Selatan

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Solok Selatan Basrial. (ANTARA/Erik IA)

Padang Aro, (ANTARA) - Program magang kerja ke Jepang yang difasilitasi oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat masih belum diminati masyarakat setempat walaupun biaya awal digratiskan.

"Pendaftaran magang kerja ke Jepang sudah dibuka sejak awal Maret tetapi belum ada juga masyarakat Solok Selatan yang mendaftar padahal sekarang tahap awal digratiskan dan seluruh biaya akan dihitung setelah mereka bekerja," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Solok Selatan Basrial di Padang Aro, Kamis.

Dia mengatakan, tahun ini program magang kerja ke Jepang untuk tenaga kerja nurse (perawat) untuk perempuan dan careworker (pekerja perawatan) untuk pria dengan kualifikasi pendidikan D3 Keperawatan atau D4 Keperawatan atau S1 Keperawatan dan usia maksimal 35 tahun per-31 Mei 2021.

Tenaga kerja yang akan magang di Jepang katanya, dengan gaji Rp16 juta per bulan dan juga mendapat dana pensiun Rp60 juta setelah masa kontrak habis.

Dia mengimbau masyarakat yang memenuhi syarat agar memanfaatkan kesempatan magang kerja ke Jepang karena gaji yang ditawarkan cukup tinggi dan bisa menambah pengalaman kerja.

Bagi tenaga kerja yang berminat bisa langsung mengakses situs, http://g2g.bp2mi.go.id atau langsung ke alamat website: bp2mi.go.id/gtog-detail/jepang/pengumuman-pendaftaran-penempatan-calon-kandidat-pekerja-migran-indonesia-pmi-nurse-kangoshi-dan-calon-kandidat-pmi-careworker-kaigofukushishi-program-g-to-g-ke-jepang-batch-xv-penempatan-tahun-2022.

"Sebelum dikirim ke Jepang tenaga kerja akan dilatih selama enam bulan di Lembaga Pelatihan Kerja (LPK)," ujarnya.

Dia menjelaskan, pada 2020 program magang ke Jepang tidak ada karena pandemi COVID-19.

Sedangkan pada 2019 katanya, program ini juga dibuka tetapi tidak ada masyarakat Solok Selatan yang mendaftar karena ada beberapa biaya yang harus ditanggung sendiri oleh peserta seperti biaya hidup selama mengikuti tes seleksi.

"Sekarang seluruh biaya ditanggung Negara dan dihitung setelah tenaga kerja tersebut bekerja di Jepang," ujarnya.

Ia menambahkan, manfaat magang di Jepang cukup banyak di antaranya peserta bekerja sambil berlatih dan ditempatkan di perusahaan kecil dan menengah di Jepang selama tiga tahun serta dilindungi asuransi kerja sesuai ketentuan Perundang undangan Negara Jepang.

"Bagi Peserta yang menyelesaikan kontrak kerja magang selama tiga tahun diberikan sertifikat dan dana usaha mandiri sebesar 600.000 Yen atau Rp60 juta," ujarnya. (*)