Dirut Semen Padang ajak insan perusahaan ingatkan keluarga waspada COVID-19

id berita padang, semen padang

Dirut Semen Padang ajak insan perusahaan ingatkan keluarga waspada COVID-19

Dirut PT Semen Padang Yosviandri (Antara/HO)

Padang (ANTARA) - PT Semen Padang kembali menggelar Webinar tentang COVID-19. Pada Webinar Series #2 diangkat tema “Waspada Covid 19 Klaster Keluarga" yang menghadirkan dua narasumber dari Semen Padang Hospital, dr. Dewi Nensi Putri, dan dr. Widya Pratiwi Radam .

Direktur Utama PT Semen Padang Yosviandri dalam sambutannya mengatakan, webinar tentang penularan Covid-19 di lingkungan keluarga ini sengaja digelar perusahaan, karena keluarga merupakan klaster terbaru penularan Covid-19.

Ia berharap kepada semua karyawan Semen Padang Group, untuk terus mengingatkan anggota keluarganya agar mematuhi protokol kesehatan dengan cara 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

"Jangan sampai ada karyawan yang terpapar Covid-19, karena kontak dari anggota keluarga yang terpapar Covid-19. Jadi, mari ingatkan keluarga di rumah untuk mematuhi protokol kesehatan," kata Yosviandri.

Ia meminta seluruh Insan Semen Padang Group, termasuk pihak keluarga karyawan Semen Padang Group, untuk menghindari kegiatan kerumunan atau mengadakan kegiatan yang menimbulkan keramaian, termasuk liburan ke tempat wisata.

"Sekarang ini klaster keluarga menjadi trend penularan Covid-19. Semoga melalui webinar ini, semua insan perusahaan maupun pihak keluarga, bisa menjadi lebih siap dalam menjaga diri dari penularan Covid-19 di lingkungan keluarga," ujarnya.

Sementara itu, dr.Dewi Nensi Putri, dalam materinya menyampaikan bahwa saat ini, klaster keluarga semakin merebak dan menyebabkan laju kecepatan penyebaran virus Covid-19 semakin cepat dan luas.

Klaster keluarga menjadi trend, kata dia, disebabkan beberapa faktor. Di antaranya, karena tanpa disadari ada keluarga tertular dari orang/pasien yang tidak bergejala dan adanya anggota keluarga yang tidak menerapkan protokol kesehatan 3M.

Kemudian, perawatan pasien yang melakukan isolasi mandiri di rumah dilakukan oleh keluarga dan adanya kegiatan sosial bersama yang dilakukan oleh keluarga. "Kegiatan sosial bersama ini termasuk risiko tinggi penularan Covid-19," ujarnya.

Dewi Nensi Putri juga membeberkan klaster keluarga sangat berbahaya dalam penularan Covid-19, dan itu disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, karena transmisi Covid-19 telah masuk ke satuan unit terkecil dalam sebuat society, yaitu keluarga.

Dokter Dewi Nensi Putri juga membeberkan potensi terinfeksi Covid-19 di dalam lingkungan rumah tangga. Menurut penelitian yang dilakukan di Wuhan, Cina, setiap satu orang terpapar Covid-19, kemungkinannya 15,6 persen akan menularkan ke anggota keluarga satu rumah lainnya.

Kemudian, anggota keluarga yang usianya di atas 60 tahun memiliki resiko terinfeksi yang lebih tinggi dibandingkan kelompok usia lainnya. "Artinya, resiko penularan dan timbulnya gejala akan meningkat seiring dengan usia anggota keluarga," ujarnya.

Sedangkan untuk bayi berusia 0-1 tahun, lanjut Dewi lebih mudah terinfeksi dibandingkan anak-anak berumur 2-12 tahun, karena sistem imunitas bayi usia 0-1 tahun belum sekuat anak-anak yang berumur lebih tua.

Sementara itu, dr.Widya Pratiwi Radam menyampaikan bahwa perkembangan Covid-19 terus mengalami peningkatan. Bahkan, Indonesia berada di urutan 19 jumlah kasus Covid-19 dengan rincian, kasus positif per 24 Februari 2021 sebanyak 1.298.608 dan angka kematian per 24 Februari kemarin sebanyak 35.014 kasus.

Sedangkan di Sumbar, kata dr.Widya, data kasus Covid-19 mencapai 28.837 dengan rincian, 214 rawat inap, 826 isolasi mandiri, 30 orang isolasi daerah, 6 oprang isolasi di BPSDM, sebanyak 642 meninggal dunia dan sembuh sebanyak 27.119 orang.

Terkait penularan Covid-19 di klaster keluarga, dr.Widya membeberkan salah satu contoh penularannya. Misalnya, si A bersama istri dan anaknya pergi mengunjungi keluarga yang baru saja lahiran pada hari sabtu.