Objek Wisata TMSBK Bukittinggi Ibarat Pasar

id Objek Wisata TMSBK Bukittinggi Ibarat Pasar

Bukittinggi, (Antara) - Objek wisata Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Kota Bukittinggi, belakangan berubah mirip kawasan pasar lantaran makin banyaknya pedagang berjualan di dalamnya. Pewarta ANTARA dilapangan Minggu melaporkan banyaknya padagang berjualan di kawasan objek wisata TMSBK atau kebun binatang tersebut telah membuat kesemrawutan di objek wisata itu. Pedagang terkesan dibiarkan leluasa untuk berjualan. Bahkan, sangat dekat dengan kandang-kadang satwa. Pengujung dari Pekanbaru, Riau, Razak mengaku heran dengan kawasan objek wisata yang dibiarkan sebagai tempat berjualan. "TMSBK ini entah apalah namanya objek wisata atau pasar kah. Dikatakan objek wisata, tampaknya lebih tepat sebagai pasar karena banyak orang berjualan," kata dia. Dia berharap, Pemkot agar memindahkan seluruh pedagang yang berjualan di dalam objek wisata tersebut agar wisatawan yang berkujung lebih nyaman. "Objek wisata agar bisa nyaman dan aman dikujungi wisatawan harus bersih dari pedagang," kata dia. Objek wisata TMSBK atau kebun binatang di Bukittinggi itu merupakan yang tertua di Indonesia. Data didapatkan populasi satwa mamalianya sekitar 86 ekor, unggas 181 ekor, dan reptil 33 ekor. Kebun binatang di Bukittinggi dibuka sejak 3 Juli 1929 dengan nama "Fort De Kocksche Dieren Park" yang pada awalnya difungsikan sebagai kebun bunga. Sejak itu, dibangun kandang-kandang yang bagus dan permanen untuk penempatan hewan-hewan koleksi kebun binatang. Luas areal objek wisata TMSBK sekitar 7,2 hektare. Kini, objek wisata kebanggaan Kota Jam Gadang itu telah menjadi penyumbang pendaptan asli darah (PAD) terbesar di kota itu, bahkan tiap tahunnya mencapai miliar rupiah. (*/sun)