Polresta Padang sebut aksi demontrasi penolakan UU Cipta Kerja selama tiga hari kondusif

id aksi demonstrasi, berita padang, berita sumbar

Polresta Padang sebut aksi demontrasi penolakan UU Cipta Kerja selama tiga hari kondusif

Kapolresta Padang AKBP Imran Amir saat berhadapan dan berkomunikasi langsung dengan pengunjuk rasa di Kantor DPRD Sumbar, Jumat (10/10). (Antara/Istimewa)

Padang (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) memastikan aksi demonstrasi penolakan pengesahan UU Cipta Kerja yang berlangsung di daerah setempat selama tiga hari berturut-turut yaitu Rabu (7/10)-Jumat (9/10) berjalan dengan kondusif.

"Alhamdulilah tiga hari aksi demonstrasi yang digelar mahasiswa serta kelompok lainnya selama tiga hari berturut-turut berlangsung kondusif," kata Kepala Kepolisian Resor Kota Padang AKBP Imran Amir, di Padang, Sabtu.

Ia mengatakan dalam aksi demonstrasi tiga hari terakhir tidak ada kerusakan terhadap fasilitas negara, ataupun kendaraan dari aparat.

Selain itu juga tidak ada petugas ataupun dari massa yang mengalami luka-luka atau hal lainnya.

Pihak kepolisian mengapresiasi aksi demonstrasi yang berjalan dengan damai, aman dan tertib tersebut.

"Sumbar bukan daerah yang identik dengan perusuh," kata Kapolres yang merupakan putra daerah tersebut.

Ia menyebutkan memang ada sejumlah orang yang diamankan petugas pada Kamis ataupun Jumat, tapi mereka bukan kelompok pengunjuk rasa gabungan mahasiswa ataupun pekerja, melainkan hanya bertujuan mencari "rusuh",

Sebelumnya, aksi demonstrasi penolakan Omnibus Law di Padang berjalan selama tiga hari berturut-turut, mulai dari Rabu hingga Jumat (9/10).

Aksi unjuk rasa dari ribuan massa terpusat di Kantor Dewan Perwakilan rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Barat (Sumbar) di Jalan S Parman, Padang.

Pantauan di lapangan hingga Jumat (9/10) malam sekitar pukul 20.00 WIB, petugas masih melakukan pengawalan terhadap sekelompok massa yang berunjuk rasa.

Polisi juga berusaha mengedepankan upaya humanis untuk meminta massa berjumlah sekitar 40 orang tersebut bubar serta mengakhiri kegiatan.

Karena sebelumnya aparat telah memberi waktu berorasi, menyebarkan stiker serta pamflet kepada kelompok tersebut dari sore hingga pukul 18.30 WIB.

Demi memastikan tidak terjadi bentrok, Imran tampak hadir dan berkomunikasi langsung dengan massa agar mengakhiri kegiatan.

"Saya berusaha mendekati dan berbicara hati ke hati kepada mereka, agar aksi berakhir tanpa bentrok," katanya.