Ini tanggapan Kepala LLDIKTI wilayah X terkait pelaksanaan program Permata saat pandemi COVID-19

id LLDIKTI, Berita Sumbar,Berita padang, mahasiswa, pertukaran

Ini tanggapan Kepala LLDIKTI wilayah X terkait pelaksanaan program Permata saat pandemi COVID-19

Kepala LLDIKTI Wilayah X Prof Herri (Antara/Laila Syafarud)

Padang (ANTARA) - Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X, Prof Herri mengatakan pelaksanaan program Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara (Permata) tahun 2020 ini tidak efektif dilaksanakan di tengah pandemi Corona Virus Disaese (COVID-19).

"Kita lihat saat ini, kasus COVID-19 masih meningkat. Tentu akan berisiko terhadap penularan jika kegiatan ini tetap diadakan," kata dia, di Padang, Senin.

Ia menjelaskan biasanya kegiatan Permata merupakan kegiatan pertukaran mahasiswa antar perguruan tinggi dari masing-masing provinsi yang kegiatan tersebut sudah ditetapkan oleh Kementerian.

Kegiatan tersebut merupakan bentuk implementasi program kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Selain itu, kegiatan Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara 2020 itu melibatkan perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS) non vokasi.

"Kemudian terkait biaya pelaksanaan kegiatan tersebut telah ditanggung oleh pemerintah," kata dia.

Lebih lanjut ia mengatakan dalam kegiatan tersebut nantinya akan ada interaksi antara mahasiswa dari perguruan tinggi yang berbeda.

Ia juga mengatakan dari kegiatan tersebut nantinya akan ada pertukaran pikiran sesama mahasiswa.

"Di sana nantinya mereka akan bertukar pikiran satu sama lain. Kemudian akan diberikan penilaian dari perguruan tinggi masing-masing," kata dia.

Menurut dia jika kasus pandemi COVID-19 masih meningkat, ia menyarankan kegiatan Permata tersebut dilakukan secara virtual melalui konferensi video.

"Namun kita belum tahu juga bagaimana keputusannya nanti. Karena kegiatan ini merupakan program dari Pusat dan sampai saat ini kami masih menunggu keputusan tersebut," kata dia.