Painan, (Antara) - Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 2013 mendapat alokasi program penganekaragaman konsumsi pangan (P2KP) di 16 nagari (desa) dari pemerintah pusat. "Selain itu, dari pemerintah provinsi (pemprov) kita juga dapat program tersebut untuk lima nagari. Program itu dilakukan dengan optimalisasi pemanfaatan pekarangan melalui konsep kawasan rumah pangan lestari (KRPL)," kata Wakil Bupati Pesisir Selatan Editiawarman saat pencanangan P2KP di Sungai Sariak Lumpo, Kecamatan IV Jurai, Pesisir Selatan, Sabtu. Kata dia, kegiatan P2KP dengan konsep kawasan rumah pangan lestari merupakan program pemerintah dalam menunjang strategi pembangunan yang pro pengurangan kemiskinan (pro poor), pro penciptaan lapangan pekerjaan (pro job), pro pertumbuhan (pro growth), pro lingkungan (pro environment) dan pro gender. Penerima dan pelaksana kegiatan tersebut adalah kelompok wanita penduduk miskin yang berada di satu kawasan binaan kelompok tani yang masih dalam gerakan penyejahteraan petani (GPP). Selain itu, gerakan percepatan penganekaragaman konsumsi pangan ini juga terpadu dengan kegiatan PKK. Dimana kelompok penerima manfaat merupakan kelompok dasa wisma binaan Tim Penggerak PKK yang berintegrasi dengan pos pelayanan terpadu (Pos Yandu), pemberian makanan tambahan anak sekolah (PMT-AS) dan usaha kesehatan sekolah (UKS). Khusus di jajaran Dinas Pendidikan, program P2KP diharapkan dapat dilakukan dengan pemanfaatan lahan pekarangan sekolah sebagai sumber pangan dan dijadikan sebagai kegiatan ekstra kurikuler. Selain itu juga dapat diterapkan oleh anak didik di rumah masing-masing sehingga pemanfaatan pekarangan rumah optimal. Dengan demikian pembinaan yang dilakukan oleh seluruh sektor demi suksesnya program P2KP bisa terwujud. Dia menyebutkan, dengan jumlah penduduk yang dimiliki kabupaten itu saat ini sebanyak 536 ribu jiwa tersebar di 15 kecamatan, 182 nagari dan 420 kampung, program P2KP sudah menyentuh sebanyak 41 nagari. Jumlah itu kata dia, tentu saja masih jauh dari indikator percepatan skor pola pangan harapan (PPH) karena penduduk yang tersentuh program tersebut hanya sekitar 1,5 persen saja dari jumlah penduduk yang ada. "Kita berharap pada tahun 2014 sesuai usulan yang kita ajukan ke pemerintah provinsi dan pusat, program P2KP dapat dialokasikan di 141 nagari yang belum tersentuh program itu, sehingga setiap kelompok wanita yang mendapat alokasi dana program tersebut dapat menjadi motivator dan penggerak bagi setiap ibu-ibu lainnya dalam mengoptimalkan pemanfaatan pekarangan rumah," ujar dia. (*/jun/jno)
Berita Terkait
Prabowo tiba di Silangit, tinjau jembatan Bailey di Tapanuli Selatan
Rabu, 31 Desember 2025 12:16 Wib
Pemkab Pesisir Selatan lantik 4.191 PPPK Paruh Waktu
Selasa, 30 Desember 2025 12:22 Wib
Maroko dan Afrika Selatan lolos ke 16 besar Piala Afrika 2025
Selasa, 30 Desember 2025 5:51 Wib
UIM pecat dosen yang ludahi karyawan di Makassar
Senin, 29 Desember 2025 20:13 Wib
Pemerintah pantau bencana di Aceh hingga Kalimantan Selatan
Senin, 29 Desember 2025 13:20 Wib
BPBD: 4.180 jiwa terdampak banjir di HSS-Kalsel
Senin, 29 Desember 2025 13:19 Wib
Lisda Hendrajoni tinjau pengungsian banjir Bayang Utara
Minggu, 28 Desember 2025 6:46 Wib
Progres jembatan di Malalak dikebut guna pastikan akses
Sabtu, 27 Desember 2025 20:49 Wib
