Teliti soal prolaps organ panggul, Bobby Indra Utama sandang gelar doktor ilmu Biomedik Unand

id berita padang,berita sumbar,fakultas kedokteran,universitas andalas,unand,bobby indra utama,doktor

Teliti soal prolaps organ panggul, Bobby Indra Utama sandang gelar doktor ilmu Biomedik Unand

dr Bobby Indra Utama Sp.OG (K) (tengah) bersama promotor Dr. dr. Afriwardi, Sp.KO,MA, (kiri) dan pimpinan sidang Prof. dr Nur Indrawaty Lipoeto, M.Sc. Ph.D,Sp.GK (kanan) usai sidang terbuka promosi doktor di Padang, Rabu (1/7). (antarasumbar/Ikhwan Wahyudi)

dr Bobby merupakan alumni yang ke-122 program pascasarjana S3 Biomedik dan menambah jumlah staf pengajar FK Unand berpendidikan doktor,
Padang (ANTARA) - Akademisi Universitas Andalas (Unand) Padang, dr Bobby Indra Utama Sp.OG (K) resmi menyandang gelar doktor Ilmu Biomedik dari Fakultas Kedokteran (FK) Unand usai mengikuti ujian terbuka promosi doktor di Padang, Rabu.

Menulis disertasi dengan judul Pengaruh Sel Punca Mesenkimal Cairan Ketuban Terhadap Kolagen tipe III, Fibulin -5, dan LOXL-1 pada tikus dengan prolaps organ panggul ia berhasil mempertahankan di hadapan penguji dalam ujian yang dilaksanakan secara daring.

Dekan Fakultas Kedokteran Unand Dr dr Rika Susanti, Sp F yang juga ketua tim penguji saat membacakan hasil ujian menyampaikan setelah mempelajari disertasi serta pertanyaan dan sanggahan selama ujian, promovendus diangkat sebagai doktor dalam Ilmu Biomedik dengan yudisium sangat memuaskan.

Tampil sebagai promotor Dr. dr. Afriwardi, Sp.KO,MA, Co-Promotor I Prof. Dr. dr. Budi Iman Santoso. Sp.OG (K), MPH, Co-Promotor II dr. Hirowati Ali, PhD dengan penguji Prof. Dr. dr. Yusrawati, Sp.OG (K), Dr. dr. Alvarino, Sp.B, Sp,U, Dr. dr. Rosfita Rasyid, M.Kes, dr. Husna Yetti, PhD dan dosen undangan Prof. Dr. dr. Wachyu Hadisaputra, Sp.OG (K).

Rika menyampaikan dr Bobby merupakan alumni yang ke-122 program pascasarjana S3 Biomedik dan menambah jumlah staf pengajar FK Unand berpendidikan doktor.

Dalam disertasinya Bobby mengangkat soal prolaps organ panggul (POP) yaitu turunnya organ panggul yang ditandai dengan perubahan anatomi dari rahim, vagina, kandung kemih, rektum dan anus.

Ia menyampaikan diagnosis POP dimulai saat seorang wanita memiliki gejala berupa penurunan organ-organ tersebut disebabkan karena hilangnya sistem penyokong panggul yang merupakan hasil interaksi yang kompleks antara otot levator ani, vagina, jaringan penghubung, dan saraf pudenda.

Meskipun tidak mengancam nyawa, POP seringkali menimbulkan hambatan fisik, psikologis, sosial, maupun seksual sehingga menurunkan kualitas hidup seorang wanita.

POP juga merupakan beban ekonomi yang signifikan terhadap jutaan wanita dan sistem kesehatan, karena merupakan salah satu indikasi mayor operasi ginekologi jinak, ujarnya

Saat ini dikembangkan terapi dengan penggunaan sel punca yang diambil dari air ketuban yang memiliki sifat regeneratif. Sel punca ini diharapkan dapat menjadi terapi alternatif pada terapi prolaps organ panggul.

Ia menyampaikan standar terapi POP adalah tindakan operasi yang dilakukan secara transvaginal atau abdominal. Namun tindakan ini memiliki angka kegagalan tinggi.

Pada penelitian menggunakan tikus sebagai hewan percobaan sejumlah 21 ekor masing-masing tujuh ekor tikus dikelompokkan sebagai kelompok kontrol tanpa perlakuan, kontrol dengan Prolaps organ panggul, kelompok prolapsorgan panggul dengan sel punca mesenkimal cairan ketuban.

Selanjutnya dilakukan pemeriksaan laboratorium berupa pemeriksaan imunohistokimia kolagen tipe III, dan pemeriksaan ekspresi gen fibulin-5 dan LOXL-1 dengan quantitative real time PCR.

Analisis normalitas data menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilks. Didapatkan hasil Kolagen III berdistribusi normal, Fibulin-5 dan LOXL-1 tidak berdistribusi normal.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh pemberian sel punca mesenkimal cairan ketuban pada terapi prolaps organ panggul, maka didapatkan hasil bahwa Kadar kolagen tipe III pada pemberian sel punca mesenkimalcairan ketuban meningkat secara signifikan,

Kemudian kadar fibullin-5 pada pemberian sel punca mesenkimal cairan ketuban meningkat, namun tidak bermakna secara signifikan, kadar LOXL-1 pada pemberian sel punca mesenkimal cairan ketuban menurun, namun tidak bermakna secara signifikan.

Pada kasus prolaps organ panggul, cairan ketuban sebagai sumber sel punca mesenkimal diharapkan dapat menjadi alternatif yang baik sehingga dapat digunakan oleh setiap ahli kebidanan.

Kemudian diharapkan dengan pendekatan menggunakan cairan ketuban sebagai sumber sel punca mesenkimal ini dapat menghemat biaya operasi, mengurangi angka kekambuhan dan meningkatkan kualitas hidup.

Dalam sambutannya Bobby mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan disertasi dan

Bobby Indra Utama lahir di Padang 14 Agustus 1974 dan saat ini menjabat sebagai Ketua Program Studi Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas serta Staf Sub Bagian Uroginekologi dan Bedah Rekonstruksi RSUP M. Djamil Padang.

Suami dari dr Ida Rahmah Burhan, MARS tersebut menyelesaikan S1 di Fakultas Kedokteran Unand, Spesialis (Sp.I) Obstetri dan Ginekologi di FK Unsri dan Sub Spesialis (Sp.II) Uroginekologi dan Bedah Rekonstruksi FK UI.

Bapak empat anak tersebut saat ini juga merupakan Ketua Program Studi PPDS Obsetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas .