Produksi ikan di Pasaman Barat menurun

id produksi ikan pasaman barat,berita pasaman barat

Produksi ikan di Pasaman Barat menurun

Nelayan tradisional berlayar untuk menangkap ikan di pantai sasak, Pasaman Barat, Sumbar, Sabtu (4/2). Pasaman Barat, satu wilayah berada di kawasan pantai barat Sumatera Barat memiliki potensi besar bidang perikanan, dan optimis punya prospek cerah untuk dikembangkan menjadi sentra produksi ikan laut terbesar di provinsi itu. FOTO ANTARA SUMBAR/Arif Pribadi/12

Simpang Empat (ANTARA) - Produksi ikan di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) mengalami penurunan tiga bulan terakhir.

Kepala Dinas Perikanan Pasaman Barat Arial Effendi melalui Kepala Bidang Perikanan Tangkap Zulfi Agus di Simpang Empat, Rabu, mengatakan penurunan produksi itu disebabkan karena cuaca ekstrem yang sering terjadi.

"Cuaca ekstrem itu membuat nelayan banyak yang tidak melaut dan secara keseluruhan tentu produksi menurun. Ditambah lagi memang musimnya saat ini lagi turun," kata Zulfi Agus.

Menurutnya untuk bulan Januari sampai dengan Maret produksi ikan masih di kisaran angka lebih kurang 8.000 sampai 9.000 ton per bulannya.

Tetapi di April turun dan produksi ikan lebih kurang 6.800 ton dan di bulan Mei turun kembali dengan produksi sekitar 5.000 ton lebih.

"Produksi ikan itu semua jenis ikan baik yang nilai ekonomis tinggi sampai jenis ikan yang biasa," katanya.

Ia menyebutkan khusus pada Mei ini badai sering terjadi sehingga nelayan banyak yang tidak pergi melaut.

"Jika nelayan banyak tidak melaut dan cuaca ekstrim maka hasil ikan akan menurun. Mudah-mudahan ke depannya hasil kembali naik," harapnya.

Ia mengatakan cuaca ekstrem tidak bisa dilawan karena memang itu siklus alam sehingga sangat berisiko jika nelayan memaksa pergi melaut.

"Kebiasaan selama ini di bulan September sampai akhir tahun biasanya musim ikan naik kembali. Kita berharap target produksi sekitar 108.000 ton selama satu tahun dapat tercapai," harapnya.

Ia menambahkan pihaknya sebenarnya terus berupaya meningkatkan produksi nelayan salah satunya dengan memberikan bantuan alat tangkap.

Namun karena wabah COVID-19 saat ini maka seluruh anggaran bantuan baik dari pusat, propinsi dan kabupaten dipangkas dan dialihkan untuk anggaran COVID-19.

"Artinya kita tidak bisa membantu nelayan saat ini terutama peralatan alat tangkap. Mudah-mudahan wabah ini segera berakhir," katanya.