Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga mengatakan buku cerita "Kamu Pahlawanku" dapat menjadi media bagi orang tua dalam memberikan pemahaman tentang pandemi COVID-19 kepada anak-anak.
"Pandemi COVID-19 memaksa masyarakat di seluruh dunia, termasuk Indonesia untuk mengubah cara berkegiatan sehari-hari, termasuk bagi anak-anak yang harus di rumah saja, belajar dari rumah," kata Bintang melalui video yang disiarkan akun Youtube BNPB Indonesia sebagaimana dipantau di Jakarta, Minggu.
Bintang mengatakan situasi yang berbeda pada saat pandemi COVID-19 membuat anak menjadi bingung dan bertanya-tanya, mengapa mereka tidak bisa sekolah dan bermain seperti biasanya.
Sebagian anak mungkin sudah bisa menyesuaikan diri dan berdamai dengan situasi. Namun, sebagian anak belum bisa memahami situasi yang tidak biasa saat pandemi COVID-19.
"Mudah-mudahan buku cerita ini bisa menjadi satu solusi dalam memberikan pemahaman kepada anak tentang pandemi COVID-19," tuturnya.
Buku "Kamu Pahlawanku" dikembangkan oleh kelompok ahli di Komite Antarlembaga dan Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial yang difasilitasi Dana Anak-Anak PBB (Unicef).
Cerita dalam buku tersebut diilhami dari jajak pendapat kepada 1.700 anak, orang tua, pengasuh, dan guru tentang pandemi COVID-19.
"Buku ini bisa menjadi bahan bacaan bersama. Harapan saya, anak di seluruh Indonesia bisa menikmati buku ini dan mengambil pesan-pesan yang bermanfaat di dalamnya," katanya.
Pendongeng M Ariyo F Zidni yang akrab dipanggil Kak Aio mengatakan setiap orang, tidak hanya anak-anak, pada dasarnya senang dengan cerita.
"Banyak hal bisa lebih mudah dimengerti lewat cerita. Saya senang sekali dilibatkan dalam pengembangan buku ini karena banyak anak yang mungkin bingung apa itu COVID-19, apa itu corona," tuturnya.
Pemahaman tentang COVID-19 perlu disampaikan kepada anak dengan cara yang sederhana dan tetap menarik. Menurut Ariyo, anak bisa terhibur sekaligus belajar melalui cerita dalam buku itu. (T.D018)