Pasukan Sulu Janji Tak Ganggu Pemilu Malaysia

id Pasukan Sulu Janji Tak Ganggu Pemilu Malaysia

Manila, (Antara) - Kesultanan Sulu menyatakan telah menyebarkan 1.000 prajurit untuk menambah 400 tentaranya yang tersisa di Sabah tetapi pada saat yang sama Kesultanan menjamin pasukannya tidak akan mengganggu Pemilu parlemen Malaysia pada 5 Mei 2013. Juru Bicara Kesultanan Sulu Abraham Idjirani seperti yang dilaporkan Manila Standard Today di Manila, Selasa, mengatakan, pasukan tambahan akan bergabung dengan 400 pejuang yang tersisa di bawah komando Raja Muda Agbimuddin Kiram, adik Sultan Sulu Jamalul Kiram III. "Raja Muda mengatakan ia diberi tahu oleh seorang simpatisan bahwa sebanyak 1.000 orang, semuanya bersenjata, telah mendarat di Sabah dalam kelompok terpisah. Ini merupakan bantuan besar untuk RSF untuk melawan pasukan keamanan Malaysia di daerah tersebut, " kata Idjirani. Namun, pasukan tambahan itu bukannya bergabung dengan 400 prajurit sebelumnya yang ditempatkan di Lahad Datu, tetapi Idjirani mengatakan pasukan tambahan akan dibagi dalam grup yang berbeda dan ditugaskan untuk memukul mundur tentara Malaysia. Ketika ditanya apakah para pejuang tersebut berasal dari Moro National Liberation Front (MNLF), Idjirani mengatakan Agbimuddin akan membuat konfirmasi segera setelah ia melakukan kontak dengan kelompok pasukan tersebut. "Kami tidak tahu apakah mereka MNLF tetapi sebagian besar pejuang yang mendarat di Sabah selalu mengubah identitas mereka. Mereka bukan lagi MNLF atau MILF," kata juru bicara itu. Idjirani mengatakan pasukan tambahan akan berlayar ke Sabah dalam beberapa pekan ke depan, menunjukkan bahwa konflik bersenjata di Sabah masih jauh dari penyelesaian sebagaimana yang sebelumnya diklaim oleh pemerintah Malaysia. Laporan kedatangan pasukan tambahan datang ketika pasukan keamanan Malaysia memperketat keamanan di Sabah untuk mencegah lebih banyak orang bersenjata dari Mindanao memasuki wilayah sengketa menjelang pelaksanaan Pemilu Malaysia. Seperti yang dilaporkan Bernama, kantor berita Malaysia yang dikelola negara, Menteri Pertahanan Datu Seri Ahmad Zahid Hamidi mengatakan Angkatan Bersenjata Malaysia dan polisi sedang memantau Zona Keamanan Sabah Timur untuk mencegah kemungkinan "gelombang" baru penyusup. Zahid juga mengatakan polisi dan militer akan disiagakan di sejumlah tempat pemungutan suara di Lahad Datu untuk menjamin keselamatan pemilih. (*/sun)