Jumlah pasien dalam pengawasan di Pasaman Barat bertambah jadi lima orang

id Pasaman Barat, Sumbar, Padang, Covid-19

Jumlah pasien dalam pengawasan di Pasaman Barat bertambah jadi lima orang

Juru Bicara Satgas COVID-19 Pasaman Barat, Gina Alecia. (ANTARA / Altas Maulana)

Simpang Empat (ANTARA) - Jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Corona Virus Disease (COVID-19) di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) bertambah menjadi lima orang hingga Sabtu (4/4).

"Sehari sebelumnya tiga orang, hari ini naik menjadi lima orang. Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) juga naik menjadi 100 orang, sehari sebulumnya 92 orang," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Pasaman Barat, Gina Alecia, Sabtu.

Ia mengatakan terhadap lima orang yang PDP itu, empat diantaranya sudah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jambak. Sedangkan satu orang tidak mau dirawat.

Terhadap satu orang ini pihak Puskesmas dan berbagai pihak lintas sektor sudah menemui pihak keluarga.

"Namun dengan mempertimbangkan kondisi pasien yang relatif stabil dan umur pasien serta keluarga pasien kooperatif untuk melakukan isolasi mandiri maka pihak Puskesmas yang akan mengawas atau memantau pasien secara ketat," jelasnya.

Sedangkan untuk ODP juga terus mengalami peningkatan yang sehari sebelumnya 85 orang, hari ini naik menjadi 100 orang.

ODP itu merupakan pelaku perjalanan yang demam, batuk dan pilek.

"Dari 100 orang itu, 10 orang diantaranya sudah selesai pemantauan dalam kondisi sehat dan satu orang naik statusnya menjadi PDP. Sedangkan yang positif belum ada," jelasnya.

Ia menambahkan pelaku perjalanan cukup tinggi di Pasaman Barat mencapai 2.100 lebih dan terus meningkat.

Untuk mengantisipasinya pihaknya membuat posko perbatasan ditiga titik lokasi yakni di Kinali, Ranah Batahan dan Talamau.

Setiap warga yang masuk ke Pasaman Barat di stop dan diperiksa suhu tubuh, dicatat dari mana, tujuan kemana dan dicatat alamat lengkap.

"Masing-masing orang didata dan dicatat alamat dan nomor telephonenya. Jika suhu tubuhnya tinggi dan mempunyai riwayat perjalanan dari daerah pendemi maka akan dipantau dan masuk ODP," tegasnya.

Ia meminta kepada warga yang baru datang dari luar daerah atau luar negeri segera melaporkan diri ke posko kesehatan sebagai antisipasi COVID-19.