Ketua MPR RI dorong penutupan pergerakan manusia dari dan menuju Jakarta

id MPR RI,lockdown Jakarta,penanganan corona,virus corona,corona,covid-19,2019-ncov,novel coronavirus 2019

Ketua MPR RI dorong penutupan pergerakan manusia dari dan menuju Jakarta

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet). (Ant)

Mendorong pemerintah segera menginformasikan kepada masyarakat terkait mitigasi risiko jika kasus infeksi terus mengalami lonjakan, agar tidak menimbulkan kepanikan ataupun keresahan di masyarakat,
Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendorong pemerintah segera menetapkan langkah penutupan pergerakan manusia dari dan menuju Jakarta karena angka pasien positif COVID-19 terus bertambah di wilayah itu.

"Saya mendorong pemerintah melakukan penutupan pergerakan manusia dari dan menuju Jakarta," kata Bamsoet dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Dia juga meminta pemerintah melalui Gugus Tugas Penanganan COVID-19 untuk menyiapkan petugas di setiap pelabuhan maupun bandara dan memperketat pengawasan untuk memeriksa arus masuk dan keluar Jakarta.

Langkah itu menurut dia sebagai upaya pemerintah menghentikan penyebaran wabah ke daerah lainnya.

"Mendorong pemerintah segera menginformasikan kepada masyarakat terkait mitigasi risiko jika kasus infeksi terus mengalami lonjakan, agar tidak menimbulkan kepanikan ataupun keresahan di masyarakat," ujarnya.

Dia mengatakan Indonesia berisiko memasuki gelombang infeksi lanjutan di luar Jakarta, mengingat selama tiga hari terakhir, jumlah kasus baru COVID-19 yang dilaporkan pemerintah selalu diatas 100 orang per-hari.

Politisi Partai Golkar itu menyarankan agar pemeriksaan cepat atau rapid test bisa langsung dilakukan di daerah-daerah yang sudah memiliki alat tes sehingga kasus-kasus baru dapat segera ditemukan atau diidentifikasi.

"Saya juga meminta pemerintah segera merealisasikan uji kesehatan melalui sistem drive thru yang sudah efektif digunakan negara lain untuk melacak dan mendeteksi penyebaran COVID-19 secara cepat dan aman," tuturnya.

Bamsoet juga meminta pemerintah menggalakkan imbauan untuk menjaga jarak interaksi sosial atau social distancing dan physical distancing, tetap berada di rumah, serta terus berusaha menahan lonjakan jumlah pasien baru dengan berbagai upaya pencegahan.

Data pemerintah per-hari Jumat (27/3) jumlah pasien positif COVID-19 di Indonesia telah mencapai 1.046 kasus, 87 orang meninggal, dan 46 orang dinyatakan sembuh.