Polres Solok Kota dirikan posko kesehatan dan ruang penyemprotan disinfektan cegah corona

id Polres Solok Kota ,berita solok,solok terkini,berita sumbar,corona,disinfektan

Polres Solok Kota dirikan posko kesehatan dan ruang penyemprotan disinfektan cegah corona

Salah satu personel Polres Solok Kota saat mencoba ruang penyemprotan disinfektan di halaman Mapolres setempat, Rabu (25/3) (ANTARA/Tri Asmini)

Solok, (ANTARA) - Polres Solok Kota, Sumatera Barat mendirikan posko kesehatan cegah virus Corona dan ruang penyemprotan disinfektan untuk tamu yang datang guna meminimalkan dampak penyebaran virus Corona atau COVID-19.

"Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan kepolisian seperti pembuatan SIM, SKCK, laporan polisi atau surat kehilangan, akan dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu di "front office" menggunakan infrared termometer (pengukur suhu tubuh)," kata Kapolres Solok Kota, AKBP Ferry Suwandi di Solok, Rabu.

Menurutnya, apabila terdapat masyarakat dengan suhu diatas 37 derajat Celcius, maka petugas akan melaporkan ke posko terpadu penanganan virus Corona di Dinas Kesehatan Kota atau Kabupaten Solok.

Sedangkan jika suhu tubuh masyarakat normal, maka akan diarahkan untuk mencuci tangan dan memasuki ruang disinfektan untuk disemprot cairan sehingga lebih steril.

Ruang disinfektan yang dibuat personil setempat berukuran sekitar 2,5 × 2,5 meter yang diberi dinding plastik putih tebal dengan slang penyemprotan disinfektan dari arah atas kepala.

"Ruang disinfektan ini kami rancang dan buat sendiri dengan kerja sama personil Polres Solok Kota," ujarnya.

Jika telah melalui ruang disinfektan maka masyarakat lalu diantarkan menuju ruang pelayanan yang dibutuhkan.

Ferry menyebutkan adanya posko pemeriksaan Polres Solok Kota antisipasi penyebaran virus Corona sebagai tindakan pencegahan awal sehingga mengurangi resiko penyebaran COVID-19 dan sesuai dengan arahan Kapolri dan Presiden.

Selain itu, Ia juga mengingatkan sesuai imbaun Kapolri, masyarakat dilarang mengadakan kegiatan sosial yang mengumpulkan massa dalam jumlah banyak, seperti seminar, resepsi pernikahan, pawai, unjuk rasa dan lainnya.

"Masyarakat juga jangan melakukan pembelian bahan makanan secara berlebihan atau penimbunan kebutuhan pokok yang menyulitkan warga lainnya," ujarnya.

Masyarakat diharapkan juga tidak menyebarkan berita yang belum tentu kebenarannya atau hoaks yang dapat menimbulkan kepanikan. (*)