Padang Aro (ANTARA) - Air luapan Batang Suliti kembali menggenangi pemukiman warga di Jorong Kampung Tarandam Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat untuk yang ketiga kalinya.
Seorang warga Kampung Tarandam Nagari Pasar Muaralabuh Rizki Illahi, di Padang Aro, Minggu malam mengatakan air sudah mulai masuk kedalam rumah warga dan di jalan ketinggian air mencapai 40 sentimeter.
"Ini sudah malam yang ketiga kami dilanda banjir dan sudah banyak masyarakat yang mengungsi kerumah kerabatnya terutama yang berdekatan dengan sungai Batang Suliti," kata dia.
Dia mengatakan, dalam rentang satu minggu ini sudah tiga kali Kampung Tarandam digenagi banjir dan semuanya terjadi dimalam hari.
Pertama banjir menggenangi Kampung Tarandam pada Rabu 20/11 kemudian Jumat 22/11 dan Minggu 24/11.
Kondisi saat ini katanya, diperparah dengan listrik yang sering mati sehingga kondisj gelap yang membuat warga makin panik.
"Kami berharap ada bantuan perahu karet dari pemerintah sebab ini sudah banjir yang ketiga kalinya dalam satu minggu ini," ujarnya.
Perahu karet katanya, sangat dibutuhkan warga untuk mengungsi sebab korban sudah mulai lelah dilanda banjir dan paginya membersihkan rumah.
Selain itu untuk paginya ia berharap bantuan sarapan untuk korban lebih tepat waktu.
"Sudah dua kali banjir bantuan sarapan selalu datang terlambat sedangkan warga tidak sempat memasak karena harus membersihkan rumah dan peralatan basah semua," ujarnya.
Warga lainnya Afriadi Nursal mengatakan, biasanya warga tidak ada yang mengungsi tetapi sekarang mereka sudah lelah sehingga ingin sedikit beristirahat.
"Kampung Tarandam merupakan langganan banjir dan seharusnya ada perahu karet yang disiagakan dilokasi," ujarnya.
Saat ini katanya, warga siaga didepan rumah masing-masing sebab hujan masih turun dan air terus naik kepemukiman.
Selain itu katanya, korban banjir juga butuh selimut untuk anak-anak dan lansia.
Sebelumnya Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, menetapkan status tanggap darurat bencana alam banjir di Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh dan Sungai Pagu selama 14 hari mulai Jumat (22/11) hingga 5 Desember 2019.
"Selama masa tanggap darurat pemerintah daerah melakukan pengerahan sumber daya manusia, peralatan dan logistik ke lokasi bencana sesuai dengan kebutuhan," kata Sekretaris Daerah Solok Selatan Yulian Efi didamping Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat Dicky Nanda Utama, di Padang Aro.
Berita Terkait
Pemprov Sumbar cari solusi untuk jalan tembus Pesisir Selatan-Solok
Senin, 6 Mei 2024 19:25 Wib
Dinkes duga Escherichia Coli penyebab ratusan warga terserang diare
Minggu, 5 Mei 2024 15:51 Wib
Solok Selatan Kabupaten pertama sediakan kendaraan operasional cuci darah
Minggu, 5 Mei 2024 14:23 Wib
PERNEFRI edukasi bahaya hipertensi di Solok Selatan
Minggu, 5 Mei 2024 10:56 Wib
PERNEFRI peringati hari ginjal sedunia di Solok Selatan
Sabtu, 4 Mei 2024 20:20 Wib
Pemkab Pessel benarkan 150 warga terserang diare empat meninggal dunia
Sabtu, 4 Mei 2024 18:13 Wib
Calon perseorangan Pilkada Solok Selatan minimal kantongi 12.943 dukungan
Sabtu, 4 Mei 2024 15:22 Wib
Imigrasi Kelas I TPI Padang gelar Operasi Jagratara di Solok Selatan
Sabtu, 4 Mei 2024 11:14 Wib