Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengaku tidak mewajibkan ketujuh orang staf khusus dari kalangan milenial untuk masuk kantor setiap hari.
"Tidak penuh waktu. Beliau-beliau ini sudah memiliki kegiatan, memiliki pekerjaan yang bisa mingguan, tidak harus ketemu, tapi minimal 1-2 minggu ketemu tidak harus harian ketemu, tapi masukan setiap jam, setiap menit bisa saja," kata Jokowi, di veranda Istana Merdeka, Jakarta, Kamis.
Ia hari ini memperkenalkan tujuh staf khusus baru dari kalangan milenial. Perkenalan itu di veranda Istana Merdeka dengan duduk santai di bean bag.
"Saya ingin ada inovasi-inovasi baru, gagasan-gagasan baru, ide-ide baru, terobosan baru, sehingga makin memudahkan kita mengelola negara ini, golnya ke sana," kata Jokowi.
Ia mencontohkan aplikasi yang akan diterapkan di puskesmas-puskesmas dan sekolah.
"Contoh kita punya puskesmas yang tersebar di seluruh Tanah Air, bagaimana pendekatan aplikasi sistem pendekatan yang paling gampang agar bisa berhubungan langsung ke mereka, ada 300.000 sekolah bagaimana kita bisa bicara dengan merka dengan aplikasi sistem yang kita bangun, ada 514 kabupaten/kota bagaimana menangani keluhan sehingga kita bisa memberikan perintah-perintah di situ saya kira arahnya di sana," kata dia.
Namun Jokowi tidak memberikan target khusus kepada tujuh staf khusus itu.
"Kerja dengan saya pasti ada target, tapi saya tidak ingin harus setiap hari beliau-beliau ini ke sini yang penting target yang saya berikan keluarannya bisa dapat dan bisa dimanfaatkan untuk perbaikan sistem yang ada," kata dia.
Jokowi pun mengaku lama melakukan pendekatan ke para staf khusus itu.
"Coba ditanyakan ke beliau-beliau ini sudah berapa tahun saya berbicara dengan mereka dan kemudian sudah berapa bulan saya ajak bicara dalam rangka mempersiapkan ini, gak pernah saya namanya dadakan gak pernah, prosesnya berapa lama tanyakan ke beliau-beliau," katanya.
Ketujuh staf khusus yang berkategori milenial tersebut adalah:
1. Adamas Belva Syah Devara, pendiri Ruang Guru.
2. Putri Indahsari Tanjung, CEO dan pendiri Creativepreneur.
3. Andi Taufan Garuda Putra, CEO Amarta.
4. Ayu Kartika Dewi, pendiri Gerakan Sabang Merauke 1000 Anak Bangsa Merantau untuk Kembali
5. Gracia Billy Mambrasar, CEO Kitong Bisa.
6. Angkie Yudistia, pendiri Thisable Enterprise
7. Aminuddin Maruf, santri yang juga ketua umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Periode 2014-2017.
Berita Terkait
Puluhan staf Sekretariat DPRD Sumbar terima penghargaan
Senin, 15 Januari 2024 8:59 Wib
Staf Khusus: Budaya Kawi berkontribusi membangun keindonesiaan
Jumat, 25 Agustus 2023 7:28 Wib
DPRD Sumbar beri penghargaan staf pendampingan terbaik sosperda
Senin, 21 Agustus 2023 17:29 Wib
Sekwan beri penghargaan bintang DPRD Sumbar bagi staf pendampingan Sosper Kedewanan
Senin, 21 Agustus 2023 13:55 Wib
Sudah ekspor ke Jerman, Staf Khusus Menparekraf menilai Dapur Mutiara layak jadi contoh bagi UMKM di Indonesia
Jumat, 14 Juli 2023 16:27 Wib
Staf Presiden: Pemerintah siapkan kebijakan hadapi bonus demografi
Selasa, 27 Juni 2023 14:23 Wib
Unand kirim 71 dosen jadi staf ahli nagari bantu kembangkan daerah
Jumat, 2 Juni 2023 9:27 Wib
Bupati Rusma Yul Anwar lakukan pertemuan dengan Staf Khusus BNPB
Kamis, 25 Mei 2023 13:32 Wib