Sudah ekspor ke Jerman, Staf Khusus Menparekraf menilai Dapur Mutiara layak jadi contoh bagi UMKM di Indonesia
Payakumbuh (ANTARA) - Staf khusus Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bidang Produktivitas, Nilai Tambah Kekayaan Intelektual, dan Daya Saing Joshua Puji Mulia Simanjuntak menilai Dapur Mutiara yang telah menembus ekspor ke Jerman layak menjadi contoh bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia.
"Apa yang dilakukan Dapur Mutiara sudah cukup maksimal, mulai dari rasa hingga kemasannya yang sudah mengikuti standar internasional. Sehingga ini dapat menjadi contoh bagi UMKM kita yang lain," kata Joshua di Payakumbuh, Jumat.
Semenjak tahun 2022, Dapur Mutiara yang beralamat di Komplek Taman Mutiara, Kelurahan Balai Panjang, Kecamatan Payakumbuh Selatan, Kota Payakumbuh sudah memasuki pasar ekspor yang ditandai dengan telah dikirimnya ribuan bungkus bumbu rendang. Dapur Mutiara juga telah memiliki masa kontrak 10 tahun.
Ia mengatakan bahwa Semua hal yang dibutuhkan dalam kemasan produk yang dibuat Dapur Mutiara tersebut sudah lengkap mulai dari bahan pembuatan, sertifikasinya, cara pengolahannya, dan telah ada tiga bahasa di kemasannya," ujarnya.
"Dapur Mutiara sudah sangat siap untuk masuk ke pasar internasional. Sehingga dapat menginspirasi dan menjadi contoh bagi UMKM yang ingin masuk ke pasar internasional," kata dia.
Menurut pria yang sebelumnya pernah menjabat Staf Ahli Menteri Bidang Inovasi dan Kreativitas Kemenparekraf itu, produk bumbu asli rendang seperti Dapur Mutiara ini adalah upaya yang sangat baik sekali untuk memperkenalkan kuliner Indonesia di luar negeri dengan cara yang efisien.
"Dengan satu sachet ini, orang di luar dapat memasak rendang dengan rasa yang autentik. Jadi ini salah satu cara yang paling tepat untuk meluaskan kuliner Indonesia," ujarnya.
Selanjutnya, pihaknya saat ini memiliki program Indonesia Spice Up The World untuk meluaskan pasar rempah dan bumbu ke luar negeri. Agar kuliner Indonesia termasuk restoran dapat bertumbuh kembang di seluruh dunia.
"Jadi semua kementerian itu terlibat, ada kementerian perindustrian, parekraf, perdagangan, kemenlu, BUMN," kata mantan Deputi Pemasaran Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia tersebut.
Ia mengatakan dengan semakin dikenalnya kuliner Indonesia di luar negeri juga akan dapat membuka pintu untuk kunjungan wisatawan ke Indonesia.
Sementara itu Pemilik Dapur Mutiara Fibrianti Takarina mengatakan kedatangan Staf Khusus Menparekraf merupakan suatu kebanggaan baginya.
"Kedatangan ini karena beliau mendengar langsung tentang dapur mutiara dan makin dikenalkan dan dikuatkan oleh Pembina Koperasi Pemasaran Anak Nagari Minangkabau (Kopas Anam) Hendri Agung Indrianto," katanya.
Ketua Kopas Anam ini juga menyampaikan bahwa sampai saat ini pihaknya sudah dua kali melakukan ekspor ke Jerman dan dalam tahun 2023 ini akan ada lagi ekspor ke Jerman.
"InsyaAllah dalam tahun ini akan ada lagi ekspor ke Jerman. Sekarang kita sedang dalam persiapannya, ada sedikit perbaikan ukuran kemasan karena memang untuk melakukan ekspor ini segala sesuatu harus detail dan maksimal," ujarnya.
Ia mengatakan kesuksesan dalam ekspor ini tidak terlepas dari peran Pemerintah Kota Payakumbuh dalam mendirikan fasilitas pabrik Sentra Rendang dengan peralatan yang canggih.
Peralatan ini mampu memasak bumbu rendang 400 kg per harinya serta sertifikasi perizinan nya lengkap sesuai standar Internasional sehingga kami anggota koperasi Sentra Rendang Payakumbuh bisa mempergunakan perizinan nya dengan cara Maklon.
Sementara untuk perizinan ekspor, pihaknya sangat terbantu oleh Pemerintah provinsi Sumatera Barat. Mulai dari awal sampai keluar SKA nya dibantu oleh dinas dinas terkait seperti dinas Perdagangan.
Ia mengatakan tanpa kerjasama dari semua pihak semua ini tidak akan terjadi katanya. Saat ini pihaknya sedang berusaha menjajaki kerjasama dengan negara lain di luar benua Eropa.
"Untuk saat ini sudah penjajakan dengan diaspora Arab Saudi. Kita masih berusaha menjajaki kerjasama dengan negara lainnya," kata Rina.
"Apa yang dilakukan Dapur Mutiara sudah cukup maksimal, mulai dari rasa hingga kemasannya yang sudah mengikuti standar internasional. Sehingga ini dapat menjadi contoh bagi UMKM kita yang lain," kata Joshua di Payakumbuh, Jumat.
Semenjak tahun 2022, Dapur Mutiara yang beralamat di Komplek Taman Mutiara, Kelurahan Balai Panjang, Kecamatan Payakumbuh Selatan, Kota Payakumbuh sudah memasuki pasar ekspor yang ditandai dengan telah dikirimnya ribuan bungkus bumbu rendang. Dapur Mutiara juga telah memiliki masa kontrak 10 tahun.
Ia mengatakan bahwa Semua hal yang dibutuhkan dalam kemasan produk yang dibuat Dapur Mutiara tersebut sudah lengkap mulai dari bahan pembuatan, sertifikasinya, cara pengolahannya, dan telah ada tiga bahasa di kemasannya," ujarnya.
"Dapur Mutiara sudah sangat siap untuk masuk ke pasar internasional. Sehingga dapat menginspirasi dan menjadi contoh bagi UMKM yang ingin masuk ke pasar internasional," kata dia.
Menurut pria yang sebelumnya pernah menjabat Staf Ahli Menteri Bidang Inovasi dan Kreativitas Kemenparekraf itu, produk bumbu asli rendang seperti Dapur Mutiara ini adalah upaya yang sangat baik sekali untuk memperkenalkan kuliner Indonesia di luar negeri dengan cara yang efisien.
"Dengan satu sachet ini, orang di luar dapat memasak rendang dengan rasa yang autentik. Jadi ini salah satu cara yang paling tepat untuk meluaskan kuliner Indonesia," ujarnya.
Selanjutnya, pihaknya saat ini memiliki program Indonesia Spice Up The World untuk meluaskan pasar rempah dan bumbu ke luar negeri. Agar kuliner Indonesia termasuk restoran dapat bertumbuh kembang di seluruh dunia.
"Jadi semua kementerian itu terlibat, ada kementerian perindustrian, parekraf, perdagangan, kemenlu, BUMN," kata mantan Deputi Pemasaran Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia tersebut.
Ia mengatakan dengan semakin dikenalnya kuliner Indonesia di luar negeri juga akan dapat membuka pintu untuk kunjungan wisatawan ke Indonesia.
Sementara itu Pemilik Dapur Mutiara Fibrianti Takarina mengatakan kedatangan Staf Khusus Menparekraf merupakan suatu kebanggaan baginya.
"Kedatangan ini karena beliau mendengar langsung tentang dapur mutiara dan makin dikenalkan dan dikuatkan oleh Pembina Koperasi Pemasaran Anak Nagari Minangkabau (Kopas Anam) Hendri Agung Indrianto," katanya.
Ketua Kopas Anam ini juga menyampaikan bahwa sampai saat ini pihaknya sudah dua kali melakukan ekspor ke Jerman dan dalam tahun 2023 ini akan ada lagi ekspor ke Jerman.
"InsyaAllah dalam tahun ini akan ada lagi ekspor ke Jerman. Sekarang kita sedang dalam persiapannya, ada sedikit perbaikan ukuran kemasan karena memang untuk melakukan ekspor ini segala sesuatu harus detail dan maksimal," ujarnya.
Ia mengatakan kesuksesan dalam ekspor ini tidak terlepas dari peran Pemerintah Kota Payakumbuh dalam mendirikan fasilitas pabrik Sentra Rendang dengan peralatan yang canggih.
Peralatan ini mampu memasak bumbu rendang 400 kg per harinya serta sertifikasi perizinan nya lengkap sesuai standar Internasional sehingga kami anggota koperasi Sentra Rendang Payakumbuh bisa mempergunakan perizinan nya dengan cara Maklon.
Sementara untuk perizinan ekspor, pihaknya sangat terbantu oleh Pemerintah provinsi Sumatera Barat. Mulai dari awal sampai keluar SKA nya dibantu oleh dinas dinas terkait seperti dinas Perdagangan.
Ia mengatakan tanpa kerjasama dari semua pihak semua ini tidak akan terjadi katanya. Saat ini pihaknya sedang berusaha menjajaki kerjasama dengan negara lain di luar benua Eropa.
"Untuk saat ini sudah penjajakan dengan diaspora Arab Saudi. Kita masih berusaha menjajaki kerjasama dengan negara lainnya," kata Rina.