Pemerintah Bangun Kesadaran Waspada Bencana Melalui Seminar
Padang (ANTARA) - Wali Kota Padang Mahyeldi pada seminar di Hotel Grand Inna Muara Padang menyatakan Indonesia yang terletak di sepanjang daerah pesisir menjadikannya rawan terhadap gempa dan tsunami. Sehingga seminar ini diangkat dengan tema Pariwisata Berbasis Pengurangan resiko Bencana (PRB) : Menghubungkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGS) dan Kerangka Sendai 2030,
“Disaat bersamaan memiliki wisata bahari yang sangat potensial. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun kesadaran dan pemahaman kita bahwa bencana alam terjadi tidak mengenal waktu dan tempat, serta tidak mengenal kesiapan kita. Oleh karena itu kita perlu siap siaga dan perlu perencanaan yang matang” ujar Mahyeldi.
Tidak hanya membangun kesadaran, seminar ini juga ditujukan agar terjalinnya kemitraan untuk saling mengisi dan menguatkan, baik dalam konteks hubungan pemerintah dengan pemerintah, maupun lembaga dalam dan luar negeri. Sehingga ilmu dan pengalaman yang didapatkan dapat dibagi dan dibahas bersama.
Selain itu, Direktur Perbaikan Darurat BNPB Medi Herlianto mengatakan bahwa pemerintah harus mangetahui fenomana ancaman resiko dalam setiap pembangunan sarana dan prasarana. Sehingga pengelolaan pariwisata yang saat ini terjadi tidak boleh dibiarkan seperti bisnis biasanya,
“Tapi tidak hanya dari segi infrastruktur saja yang dikembangkan, dari segi manusianya juga, kita memberi bekal untuk individunya ketika mengatasi suatu bencana, karena hal ini penting untuk diteruskan dan diketahui masyarakat luas” ujar Medi
Minimal kita memiliki tanggung jawab terhadap diri kita sendiri. Jika kita mewakili lembaga, kita bisa membagikan ilmu yang dimiliki ini kepada internal.
Kita juga harus membangun kesadaran ini agar ditindaklanjuti.
Penulis merupakan mahasiswa magang di portal www.sumbar.antaranews.com
Baca juga: Jelang pilkada Gubernur, KPU Padang susun modul pendidikan pemilih
Baca juga: Pengelolaan pariwisata berbasis pengurangan risiko bencana dibahas di Padang
Baca juga: Gunakan kartu Brizzi saat naiki trans padang
“Disaat bersamaan memiliki wisata bahari yang sangat potensial. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun kesadaran dan pemahaman kita bahwa bencana alam terjadi tidak mengenal waktu dan tempat, serta tidak mengenal kesiapan kita. Oleh karena itu kita perlu siap siaga dan perlu perencanaan yang matang” ujar Mahyeldi.
Tidak hanya membangun kesadaran, seminar ini juga ditujukan agar terjalinnya kemitraan untuk saling mengisi dan menguatkan, baik dalam konteks hubungan pemerintah dengan pemerintah, maupun lembaga dalam dan luar negeri. Sehingga ilmu dan pengalaman yang didapatkan dapat dibagi dan dibahas bersama.
Selain itu, Direktur Perbaikan Darurat BNPB Medi Herlianto mengatakan bahwa pemerintah harus mangetahui fenomana ancaman resiko dalam setiap pembangunan sarana dan prasarana. Sehingga pengelolaan pariwisata yang saat ini terjadi tidak boleh dibiarkan seperti bisnis biasanya,
“Tapi tidak hanya dari segi infrastruktur saja yang dikembangkan, dari segi manusianya juga, kita memberi bekal untuk individunya ketika mengatasi suatu bencana, karena hal ini penting untuk diteruskan dan diketahui masyarakat luas” ujar Medi
Minimal kita memiliki tanggung jawab terhadap diri kita sendiri. Jika kita mewakili lembaga, kita bisa membagikan ilmu yang dimiliki ini kepada internal.
Kita juga harus membangun kesadaran ini agar ditindaklanjuti.
Penulis merupakan mahasiswa magang di portal www.sumbar.antaranews.com
Baca juga: Jelang pilkada Gubernur, KPU Padang susun modul pendidikan pemilih
Baca juga: Pengelolaan pariwisata berbasis pengurangan risiko bencana dibahas di Padang
Baca juga: Gunakan kartu Brizzi saat naiki trans padang