46 perantau Minang yang dipulangkan ACT dari Wamena berusia di bawah 17 tahun

id ACT Sumbar,kerusuhan di papua,ikatan keluarga minangkabau,berita papua,papua terkini,berita sumbar

46 perantau Minang yang dipulangkan ACT dari Wamena berusia di bawah 17 tahun

Sejumlah anak-anak dalam rombongan perantau Sumbar yang pulang dari Wamena saat di Bandara Internasional Minangkabau, Jumat (4/10). (ANTARA/Fathul Abdi)

Padang (ANTARA) - Sebanyak 46 dari 132 perantau Sumatera Barat (Sumbar) yang pulang dari Wamena, Papua, dan mendarat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) pada Jumat sekitar pukul 01.50 WIB, merupakan anak-anak yang berusian 17 tahun ke bawah.

Menilik data Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) sebagai pihak yang memfasilitasi kepulangan 132 perantau tersebut, yang berusia di bawah 17 tahun sebanyak 46 orang. Usia anak-anak tersebut beragam, namun yang paling kecil diketahui berusia tujuh bulan.

Kedatangan perantau yang difasilitasi ACT tersebut merupakan gelombang kedua, setelah rombongan pertama difasilitasi Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM) mendarat pada Kamis (3/10) sekitar pukul 20.40 WIB sebanyak 50 orang.

Salah satu perantau Yusnaniar mengaku lega sudah bisa sampai di Sumbar dengan selamat. Ia pulang bersama suami Firman (38), serta tiga orang anak.

Baca juga: Sempat dorong-dorongan pintu dengan perusuh, pelajar SMP asal Bayang ini selamat dari kerusuhan Wamena

Ia merantau ke Wamena sejak 2007 dan di sana berdagang sembako serta kebutuhan harian, tepatnya di kawasan Pasar Baru.

Ia mengaku kecemasan yang dialami ketika peristiwa kerusuhan itu terjadi pada 23 September, karena kedua anaknya sedang di sekolah.

"Satu anak saya SMP kelas 1, satu lagi kelas 2 SD. Ini yang menimbulkan kecemasan, namun saya terus berdoa demi keselamatannya dan mendatangi sekolah tersebut," katanya.

Pelaku perusuhan diketahui sempat merusak gerbang sekolah, namun beruntung anaknya selamat dan saat ditemukan sedang berkumpul bersama di dalam kelas.

Baca juga: 132 perantau Minang dari Wamena difasilitasi ACT sudah tiba di Sumbar

Pada bagian lain, Dewan Pembina ACT N Imam Akbari mengatakan pihaknya akan terus memfasilitasi kepulangan para perantau. Untuk Jumat direncanakan sebanyak 80 hingga 90 orang dari sejumlah penerbangan.

"Kami juga memantau perantau yang berangkat ke Jakarta menggunakan kapal, jika bisa diupayakan dari Jakarta ke Padang bisa menggunakan pesawat," katanya

Ia juga mengkampanyekan serta mengimbau agar kejadian serupa tidak pernah terulang lagi, tidak menimbulkan dendam, dan menjadi preseden buruk.

Sebaliknya, peristiwa itu harus menjadi momentum serta stimulan untuk merekat persatuan dan kesatuan anak bangsa, demi menyusun masa depan yang lebih baik.

Baca juga: Bersembunyi selama sejam di balik kios, Defrizul selamat dari kerusuhan Papua