132 perantau Minang dari Wamena difasilitasi ACT sudah tiba di Sumbar

id Kerusuhan Papua,Berita Papua,Kerusuhan Wamena,Papua Terkini,Penyebab Kerusuhan Wamena,ACT Sumbar,Berita Sumbar,Perantau Minang

132 perantau Minang dari Wamena difasilitasi ACT sudah tiba di Sumbar

Kedatangan 132 perantau asal Sumbar yang bermukim di Wamena, di Bandara Internasional Minangkabau, Jumat pagi pukul 01.50 WIB. (ANTARA/Fathul Abdi)

Padang (ANTARA) - Sebanyak 132 perantau asal Sumatera Barat (Sumbar) yang bermukim di Wamena, Papua, yang difasilitasi lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) mendarat di Bandara Internasional Minangkabau pada Jumat pagi sekitar pukul 01.50 WIB.

"Ini adalah rombongan yang berangkat dari Sentani, berlanjut ke Balik Papan, dan kemudian mendarat di BIM. Seluruhnya berasal dari Kabupaten Pesisir Selatan," kata Dewan Pembina ACT N Imam Akbari, di Padang, Jumat pagi.

Sesampainya di bandara, ratusan perantau tersebut juga disediakan bus untuk mengantar ke Pesisir Selatan.

Salah satu perantau Yusnaniar mengaku lega sudah bisa sampai di Sumbar dengan selamat. Ia pulang bersama suami Firman (38), serta tiga orang anak.

Baca juga: Sejumlah perantau memilih tinggal di kampung hingga suasana Wamena kondusif

Ia sudah merantau ke Wamena sejak 2007 dan di sana berdagang sembako dan kebutuhan harian, tepatnya di kawasan Pasar Baru.

Ia mengaku kecemasan yang dialami ketika peristiwa kerusuhan itu terjadi pada 23 September, karena kedua anaknya sedang berada di sekolah.

"Satu anak saya sekolah SMP kelas 1, satu lagi kelas 2 SD. Ini yang menimbulkan kecemasan, namun saya terus berdoa demi keselamatannya dan mendatangi sekolah tersebut," katanya.

Pelaku sempat telah merusak gerbang sekolah itu, namun beruntung anaknya selamat dan saat ditemukan berkumpul bersama di dalam kelas.

"Setelah menjemput anak saya pulang dulu, kemudian langsung ke tempat pengungsian di Kodim," katanya.

Baca juga: Kisah Defrizul bersembunyi satu jam di balik kios saat kerusuhan Papua

Kedatangan perantau dari Wamena di BIM tersebut merupakan gelombang kedua, setelah rombongan pertama mendarat pada Kamis (3/10) sekitar pukul 20.40 WIB sebanyak 50 orang.

Pada bagian lain, pihak ACT akan terus memafasilitasi kepulangan para perantau. Untuk Jumat direncanakan sebanyak 80 hingga 90 orang dari sejumlah penerbangan.

"Kami juga memantau perantau yang berangkat dari Papua ke Jakarta menggunakan kapal, jika bisa diupayakan dari Jakarta ke Padang bisa menggunakan pesawat," kata Imam Akbari.

Baca juga: 50 perantau Minangkabau di Papua telah tiba di Sumbar

Imam Akbari juga melakukan kampanye imbau mendukugn tidak terjadi lagi, tidak ada dendam, tidak ada preseden buruk. Namun melihat ini momentum sekaligus stimulan untuk semakin mereka persatuan dan kesatuan anak bangsa untuk menyusun masa depan yang lebih baik.

Baca juga: Malam ini 140 pengungsi asal Sumbar diterbangkan dari Sentani Papua langsung ke Padang