Dokter paru: Warga terdampak asap segera periksakan kesehatan, ini bahayanya

id karhutla,asap karhutla,PDPI,kebakaran hutan dan lahan,kualitas udara

Dokter paru: Warga terdampak asap  segera periksakan kesehatan, ini bahayanya

Pengendara kendaraan bermotor menembus kabut asap pekat dampak dari kebekaran hutan dan lahan di Pekanbaru, Riau, Jumat (13/9/2019). ANTARA FOTO/Rony Muharrman/foc

Jakarta, (ANTARA) - Dokter spesialis paru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) mengingatkan masyarakat agar segera memeriksakan ke dokter sebelum kesehatannya semakin buruk akibat menghirup asap kebakaran hutan dan lahan.

Ketua Pokja Paru dan Lingkungan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Feni Fitriani Sp.P(K) saat dihubungi di Jakarta, Jumat, menekankan agar masyarakat bisa memerhatikan kondisi tubuh yang menurun dan segera berobat sebelum bertambah parah.

Dia menerangkan bahwa asap akibat kebakaran hutan dan lahan mengandung berbagai gas berbahaya seperti sulfur dioksida (SO), karbon monoksida (CO), Nitrogen Dioksida (NO2) dan Ozon Permukaan (O3).

Jika seseorang terpapar asap karhutla dalam jangka waktu yang lama, khususnya bila kandungan CO tinggi bisa menyebabkan keracunan dan membuat darah kekurangan oksigen. Ini akan menyebabkan tubuh lemas hingga pingsan.

Baca juga: Diduga terpapar asap, seorang wanita mendadak lemas hingga dilarikan ke rumah sakit

Dokter Feni mengingatkan agar masyarakat mengetahui ciri-ciri kondisi tubuh yang mulai menurun, yaitu mata dan hidung perih serta berair, tenggorokan tidak nyaman, batuk-batuk dan bersin.

"Kalau itu berlanjut terus menerus segera ke fasilitas kesehatan, apalagi kalau mulai disertai demam batuk berdahak, dahak kental kekuningan atau kehijauan itu sudah tanda-tanda infeksi," kata Feni.

Baca juga: Biaya hidup warga Pekanbaru meningkat gara-gara kabut asap

Namun untuk kelompok yang lebih rentan seperti masyarakat yang sudah punya penyakit paru, penderita asma, orang-orang yang sesak napas karena dulunya perokok, orang lanjut usia, dan orang berpenyakit jantung akan lebih mudah terpengaruh dengan kondisi udara yang buruk.

Masyarakat di wilayah terdampak asap seperti Pekanbaru dan Dumai Provinsi Riau, baru-baru ini mengalami gangguan kesehatan yang serius. Sejumlah masyarakat bahkan jatuh pingsan akibat menghirup udara yang berpolusi akibat asap kebakaran hutan dan lahan. (*)

Baca juga: Hasil pengujian: udara di Tanah Datar tak sehat, masyarakat kurangi aktivitas luar ruangan

Baca juga: 2.600 masker dibagikan gratis cegah masyarakat Agam terpapar ISPA

Baca juga: Kabut asap belum ganggu aktivitas penerbangan di Bandara Minangkabau