Bila bertemu buaya, ini yang harus Anda lakukan agar selamat

id buaya muara

Bila bertemu buaya, ini yang harus Anda lakukan agar selamat

Ilustrasi - Seekor buaya liar yang terjerat sampah ban bekas sepeda motor kembali muncul di permukaan sungai di Palu, Sulawesi Tengah, (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)

Padang, (ANTARA) - Dosen jurusan Biologi Universitas Andalas (Unand) Padang M Nazri Janra, M.Si menyarankan masyarakat jika bertemu dengan buaya sebaiknya segera menghindar.

"Caranya jangan lari dengan arah lurus, tapi buat gerakan zig zag karena buaya akan kesulitan mengejar," kata dia di Padang, Rabu.

Menurutnya dengan bentuk tubuh memanjang dan jarak antara kaki depan dengan belakang yang cukup jauh membuat buaya sulit untuk berjalan cepat dengan pola zig zag.

"Kalau berhadapan langsung dengan buaya juga hindari gigi dan ekor karena bisa sewaktu-waktu menyambar," ujarnya.

Terkait adanya buaya yang berkeliaran di pantai ia menyatakan hal ini amat mungkin terjadi karena pantai merupakan salah satu habitat.

"Buaya kan biasanya di muara, pertemuan air laut dengan tawar, serta ada daratan, jadi kalau terlihat di pantai amat mungkin, tapi tidak terlalu jauh ke tengah laut," katanya.

Ia menyampaikan buaya yang berada di pantai berjenis buaya nil atau Crocodylus niloticus.

Buaya tersebut punya mekanisme mengeluarkan kadar garam yang ada di tubuhnya, salah satunya lewat air mata.

"Jadi kalau masyarakat bertemu buaya sedang berjemur di pantai dan mengeluarkan air mata seperti menangis maka itu salah satu cara mengeluarkan garam di tubuhnya," ujarnya.

Sebelumnya Suwardi (55), warga Jorong Pasar Bawan, Nagari Bawan, Kecamatan Ampeknagari, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, digigit buaya muara saat mencari lokan di Sungai Batang Anggang.

Korban diserang buaya muara saat mencari lokan di Sungai Batang Anggang, Jorong Pasar Bawan, Nagari Bawan.

Saat mencari lokan datang buaya dengan panjang sekitar dua meter yang langsung menyerang dan mengigit korban.

Sejalan dengan itu di perairan objek wisata Pantai Carocok Painan dan Pulau Cingkuak berdasarkan laporan warga terpantau ada buaya dengan panjang lebih kurang lima meter serta kerap muncul ke permukaan.

Hal itu membuat Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, menyurati Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) terkait kemunculan buaya .

Keberadaan buaya itu cukup meresahkan dan mengganggu kenyamanan wisatawan menikmati wahana air. (*)