Arosuka (ANTARA) - Jumlah penerima program keluarga harapan (PKH) di Kabupaten Solok, Sumatera Barat pada 2019 bertambah menjadi 16.610 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), dari sebelumnya 15.470 KPM,
"Ada peningkatan sebanyak 1.140 KPM pada 2019. Sedang dari 2017 hingga 2018 jumlah penerima PKH sebanyak 15.470 KPM," kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Solok, Editiawarman melalui Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial, Nasuri di Arosuka, Rabu.
Ia menyebutkan bantuan PKH diutamakan bagi pasangan keluarga muda yang rentan miskin sehingga mereka terbantu dalam memenuhi kebutuhan keluarga.
Bantuan PKH tahap pertama, sudah ditransfer dari Kementerian langsung ke penerima. Tugas instansinya hanya mendata jika ada penerima yang meninggal, ataupun menghubungkan daerah yang terisolir dengan bank atau atm keliling.
Jika ada penerima yang meninggal digantikan dengan keluarga lain dalam satu Kartu Keluarga (KK).
Menurutnya, setiap KPM berbeda besaran yang diterima sesuai kondisi keluarga. Seperti jika dalam satu KPM ada ibu yang hamil dan satu anak sekolah menerima sekitar Rp1,8 juta pertahun.
Sedangkan jika dalam satu keluarga ada ibu hamil, anak sekolah tiga orang, ada lansia, dan anak cacat, keluarga tersebut menerima hingg Rp7 juta pertahun.
"Jadi, masyarakat jangan sampai komplen jika ada tetangga penerima PKH yang jumlahnya berbeda dengannya karena rumus disesuaikan dengan kondisi anggota keluarga," sebutnya.
Biasanya penerima PKH juga menerima program beras sejahtera (rastra), walaupun ada juga penerima PKH tidak menerima rastra.
Jika nantinya penerima PKH sudah bisa mandiri dan mampu memenuhi kebutuhan keluarganya, mereka dapat mengundurkan diri yang disebut graduasi. Pada 2018, sudah ada empat KPM yang mengajukan graduasi karena telah mandiri.
Sedangkan penerima rastra pada 2018 di Kabupaten Solok sebanyak 20.545 KPM dan jumlahnya masih sama pada 2019 yang diberikan setiap tiga bulan sekali.
Pada Mei mendatang, Dinsos akan mengganti program rastra dengan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Keluarga penerima dapat menukar bantuannya dengan minyak goreng, telur atau beras sesuai kebutuhan.
"Kalau rastra setelah dievaluasi berjalan kurang efektif sehingga BPNT dinilai bisa menjadi solusi pengganti," ujarnya.
Nanti jumlah kartu penerima BPNT dipetakan sesuai wilayah sehingga bisa dibentuk e-waroeng untuk menukar bahan pangan tersebut. (*)
Berita Terkait
Pemkot Pariaman usulkan 84 KPM PKH terima Pena
Selasa, 21 November 2023 18:43 Wib
27 PKH Padang Pariaman terima program Pena Kemensos RI
Kamis, 2 November 2023 15:00 Wib
Bupati Rusma Yul Anwar Buka Rakor SDM PKH Se Kabupaten Pesisir Selatan
Rabu, 20 September 2023 13:19 Wib
Pemkot Bukittinggi serap bantuan pusat untuk salurkan Bansos PKH dan Sembako
Kamis, 14 September 2023 15:52 Wib
Pemkot Bukittinggi salurkan bansos dorong peningkatan ekonomi masyarakat
Kamis, 7 September 2023 17:15 Wib
Pemberian motor dinas pemdamping pkh
Senin, 10 Juli 2023 15:29 Wib
Pemkot Padang salurkan bantuan pangan bagi 382 keluarga miskin
Minggu, 18 Juni 2023 17:12 Wib
Jumlah keluarga penerima manfaat PKH di Kota Solok alami peningkatan
Selasa, 13 Juni 2023 21:01 Wib