Satgas PKH turun ke lokasi banjir bandang Palembayan, Agam

id Banjir bandang,Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat,Satgas PKH, BKSDA Sumbar

Satgas PKH turun ke lokasi banjir bandang Palembayan, Agam

Tim Satgas PKH dan BKSDA Sumbar sedang memantau menggunakan drone diseluruh area hulu dari Sungai Batang Alahan Anggang, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam. Dok ANTARA/Yusrizal

Lubuk Basung (ANTARA) - Tim Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) turun ke lokasi bencana alam banjir bandang yang terjadi di Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, untuk mengetahui faktor penyebab bencana tersebut dan apakah terdapat ada pelanggaran.

Kepala Resor Konservasi Wilayah II Maninjau BKSDA Sumbar, Ade Putra di Lubuk Basung, Selasa, mengatakan hasil pengecekan bersama Tim Satgas PKH yang dilakukan pada titik awal penyebab terjadinya banjir bandang dan pengecekan material kayu sampai di pemukiman warga di lokasi bencana belum ditemukan adanya tanda-tanda aktivitas pembalakan liar.

"Kita mendampingi Tim Satgas PKH dalam rangka monitoring dan pemantauan bencana banjir bandang yang terjadi," katanya.

Ia mengatakan hasil pemantauan udara menggunakan drone diseluruh area hulu dari Sungai Batang Alahan Anggang, belum ada ditemukan tanda-tanda bekas pembalakan liar.

Setelah itu bergerak ke lokasi bencana dimana terdapat beberapa material kayu, namun dari tanda-tanda yang ada, juga tidak ditemukan adanya bekas aktivitas pembalakan liar.

Tim Satgas PKH merupakan bentuk pemerintahan dalam rangka untuk mengembalikan penguasaan negara atas kawasan hutan yang dikuasai secara ilegal.

Ia menambahkan faktor penyebab banjir bandang diduga curah hujan beberapa hari sebelum kejadian pada 20-27 November 2025 yang mencapai 154 milimeter/hari membuat adanya pergerakan tanah.

Setelah itu, lokasi titik longsor memiliki kemiringan lebih dari 30 persen, atau kategori curam. Kemudian jenis tanah berupa litosol yang peka terhadap erosi.

Akibat adanya curah hujan dalam beberapa hari membuat adanya pergerakan material tanah menuju Sungai Batang Alahan Anggang yang memiliki lebar enam meter, dan tidak mampu menahan material tersebut.

"Sungai tidak mampu menahan material sehingga lebar dari enam meter menjadi lebih dari 100 meter dari hulu sampai lokasi pemukiman warga atau lokasi banjir bandang," katanya.

Sebelumnya BKSDA bersama Polsek Palembayan dan Koramil Palembayan melakukan patroli di kawasan tersebut pada September 2025 dan tidak ditemukan tanda-tanda bekas pembalakan liar.

"Kami bersama melakukan patroli di kawasan tersebut dan tidak menemukan tanda-tanda bekas pembalakan liar," katanya.

Pewarta :
Uploader: Jefri Doni
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.