MUI Medan sambut baik pembuatan film Buya Hamka

id Film buya hamka,Mui medan

MUI Medan sambut baik pembuatan film Buya Hamka

Aktor Vino Bastian bersama para pemain film "Buya Hamka" saat menghadiri konferensi pers di Jakarta, Senin (25/3/2019). (ANTARA News/Lia Wanadriani Santosa)

Medan (ANTARA) - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan Prof Dr Muhammad Hatta menyambut baik dan mendukung sepenuhnya pembuatan film Buya Hamka, dan mengenai perjuangan tokoh ulama besar itu, di Indonesia.

"Kita mengapresiasi pembuatan film kisah hidup Buya Hamka yang akan ditayangkan di layar perak di seluruh bioskop di tanah air," kata Muhammad Hatta, di Medan, Selasa.

Film sosok Buya Hamka ini, menurut dia, perlu ditonton para pelajar dan generasi muda, sebagai calon-calon pemimpin nasional.

"Karena dalam film tersebut, menceritakan bagaimana perjuangan ulama besar itu pada zaman penjajahan kolonial Belanda dan begitu juga zaman Kemerdekaan Republik Indonesia," ujar Hatta.

Ia mengatakan, film Buya Hamka ini, juga sangat bermanfaat bagi masyarakat karena akan memberikan pencerahan, pendidikan dan juga berbagai pengalaman hidup seorang ulama.

"Jadi, film Buya Hamka ini jangan sampai dilewatkan, dan harus ditonton oleh warga Medan," katanya.

Sebelumnya, dua perusahaan film Indonesia, Starvision dan Falcon Pictures, bekerja sama menggarap film yang mengangkat kisah hidup ulama besar Buya Hamka.

"Ini kolaborasi Falcon, Starvision, dan MUI. Tentu semua mengenal ketokohan Buya Hamka. Semoga nanti film ini bisa menjadi pencerahan inspiratif buat kita semua, penonton film di Indonesia dan seluruh dunia," kata produser rumah produksi Starvision, Chan Parwez, di Jakarta, Senin.

Film itu pun mendapat dukungan penuh dari Majelis Ulama Indonesia.

Chan menjelaskan ide pembuatan film Buya Hamka itu terjadi pada 2014 ketika dia bertemu dengan mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin.

Penulisan naskah film pun kerap mengalami perubahan dan memakan waktu lama.

"Semenjak saya ketemu Pak Din pada 2014. Cukup lama tapi itu proses yang mesti dijalani. Karya ini bukan karya ringan tapi karya besar," katanya.

Film itu akan mulai syuting pada awal April 2019 di Maninjau, Sumatera Barat, dengan rencana akan ditayangkan di bioskop pada tahun depan. (*)